Blog Bumdes.id

Komisaris Telkom Bicara Inovasi dan Strategi Desa di Era Digital

Komisaris Telkom Marcelino Pandin Menyampaikan Materi Mengenai Inovasi dan Teknologi

Ada yang spesial dalam webinar rutin untuk peserta Desa BRILian yang diadakan Bank BRI menggandeng Bumdes.id, salah satunya dengan menghadirkan praktisi di bidang teknologi informasi yaitu Komisaris PT Telkom Indonesia Marcelindo Pandin. Beberapa webinar sebelumnya lebih sering menghadirkan pengambil kebijakan di pemerintahan khususnya Kementerian Desa dan Kepala Desa, sementara pada webinar ketiga kali ini, Bumdes.id sengaja menghadirkan praktisi digital teknologi untuk memotivasi peserta dengan paparan praktisi yang berpengalaman.

Marcelino Pandin adalah Komisaris PT Telkom Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki usaha dan anak perusahaan di berbagai bidang teknologi. Telkom Indonesia tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur teknologi semata tetapi juga terlibat dalam usaha bisnis digital terbaru, melalui anak perusahaannya Telkomsel memiliki jaringan usaha di bidang telekomunikasi, serat fiber optik hingga akses jaringan internet cepat.

Marcelino Pandin juga menyelesaikan pendidikan doktoral di bidang teknologi dan inovasi dari Universitas Queensland Australia sehingga memiliki wawasan yang tak hanya soal praktik semata, tetapi juga teoritik ketika berbicara masalah-masalah inovasi dan teknologi di pedesaan.

Pada pemaparan awal, Marcelino Pandin memberikan contoh inovasi-inovasi sederhana yang digunakan di dunia nyata, misalnya dengan inovasi ambulans sepeda motor yang sudah familiar di India. Penggunaan ambulans sepeda motor merupakan terobosan dalam memenuhi kekurangan alat angkut transportasi kesehatan di pedalaman India, sehingga para praktisi memutuskan untuk menyulap sepeda motor menjadi ambulans berjalan di lengkapi dengan tempat tidur sederhana.

Menurut Marcelino, penggunaan ambulans sepeda motor ini sangat efektif dilakukan di India  yang memiliki luas geografis yang terbentang dari pegunungan di utara berbatasan dengan Pakistan dan Kahsmir, serta membentang pantai dan sungai di daerah selatan India. Penggunaan alat alternatif ini juga berperan penting dalam penanganan alat angkut pasien corona karena memiliiki bilik yang terpisah antara pasien dengan pengemudi kendaraan sepeda motor ambulans.

Munculnya alat-alat inovasi ini tidak serta merta hadir begitu saja, menurut sarjana lulusan Arsitektur ITB ini, inovasi dihasilkan dari proses berpikir yang panjang dan disertai dan trial (percobaan) terlebih dahulu, baru kemudian dicarikan pendanaan untuk mendanai agar masuk ke dalam pasar komersial.

Secara lebih rinci, Marcelino membagi proses kreatif dan inovasi dengan membaginya ke dalam 4 (empat) tahapan. Tahapan pertama adalah dengan memahami tata cara berpikir inovatif dengan dimulai mencari masalah yang ada, berusaha menemukan solusi, memahami peran teknologi digital dalam memberikan solusi dan baru berpikir tahapan selanjutnya agar bisa berkelanjutan.

Pada tahapan kedua, yaitu memetakan proses inovasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik. Misalnya dengan mempersiapkan analisis masalah ke dalam bentuk riset, uji coba dan baru kemudian menemukan ide yang telah diuji berulangkali. Pada tahap akhir di pemetaan inovasi ini baru akan berjalan melangkah ke pembuatan prototipe dan uji coba yang lebih besar.

Pada tahapan ketiga yaitu dengan mengintegrasikan ke dalam teknolog digital. Sebelumnya dengan mencari akses benchmarking nasional atau internasional untuk mendapat dukungan berupa riset, pendanaan dari perbankan atau crowdfunding dan kemudian baru akan berjalan menjadi komunitas Village Innovation System.

Menurut Marcel, Village Innovation System ini adalah model dari pembentukan akhir masyarakat desa yang sudah memahami inovasi dan teknologi digital secara menyeluruh karena telah muncul komunitas-kounitas yang sama-sama mengembangkan teknologi digital, para pemangku kepentingan mulai terbuka untuk saling mencoba dan tidak takut gagal dalam berinovasi untuk perkembangan desa, serta didukung dengan pemetaan potensi dan studi pasar untuk pengembangan ekonomi desa.

Materi-materi Marcelino Pandin ini diharapkan dapat memotivasi peserta Desa BRILian tahun 2021 untuk berani mencoba dengan segala inovasi di desanya dalam bentuk teknologi digital, mencoba hal-hal baru serta mempunyai komitmen untuk memetakan potensi desa dan menyulapnya menjadi pasar baru baru perkembangan ekonomi desa.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top