Blog Bumdes.id

Pemberdayaan Desa dan Badan Usaha Milik Desa: Manajemen Pengelolaan Keuangan BUMDes

Universitas Negeri Yogyakarta telah menyelenggarakan workshop dengan judul “Pemberdayaan Desa dan Badan Usaha Milik Desa” pada hari Selasa, 28 Mei 2024. Workshop ini dihadiri oleh Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes/BUM Desa), Pengurus Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA), dan Pengurus Badan Usaha Milik Desa Bersama Lembaga Keuangan Desa (BUMDESMA LKD) Se Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia bekerja sama dengan Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari Konsultan Syncore Indonesia – Bumdes.id, yaitu Saudara Widodo Prasetyo Utomo, S.Ak atau akrab dikenal sebagai Prass, yang merupakan seorang senior konsultan. Materi yang disampaikan berfokus pada manajemen pengelolaan keuangan BUMDes. Dalam presentasinya, Prass menjelaskan beberapa permasalahan utama yang sering dihadapi oleh BUMDes dalam hal manajemen keuangan.

Salah satu permasalahan utama yang dibahas adalah kurangnya pemahaman terhadap aturan yang berlaku. Literasi keuangan yang rendah juga menjadi tantangan signifikan. Selain itu, perencanaan dan penganggaran yang tidak tepat seringkali tidak memanfaatkan potensi dan memperburuk masalah yang ada. Akibatnya, BUMDes belum mampu memberikan manfaat dan profitabilitas yang signifikan baik bagi masyarakat maupun bagi badan usaha itu sendiri.

Prass juga menyoroti bahwa studi kelayakan usaha yang hanya berdasarkan asumsi tanpa analisis yang matang seringkali menyebabkan kegagalan. Pencatatan transaksi yang jarang dilakukan dan bukti transaksi yang tidak terdokumentasi dengan baik juga menjadi masalah tersendiri. Minimnya pengetahuan tentang standar akuntansi untuk penatausahaan dan pelaporan keuangan juga menjadi hambatan. Evaluasi yang minim atas kondisi usaha membuat pengurus tidak mengetahui perkembangan usaha mereka. Terakhir, pengendalian dan pengawasan yang tidak efektif juga menghambat pertumbuhan BUMDes.

Manajemen keuangan bagi BUMDes adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pemantauan semua aktivitas keuangan terkait operasional dan investasi. Proses ini mencakup beberapa aspek kunci, yang pertama adalah perencanaan keuangan. Dalam perencanaan keuangan, penting untuk mengidentifikasi sumber pendapatan potensial dan mengalokasikan dana dengan mempertimbangkan kebutuhan dan prioritas. Pembuatan anggaran yang realistis dan terukur untuk operasional sehari-hari serta proyek-proyek investasi juga sangat penting.

Aspek kedua adalah pengelolaan arus kas. Monitoring dan pengelolaan arus kas masuk dan keluar dengan cermat krusial untuk menjaga kesehatan keuangan. Pengelolaan kas yang efisien diperlukan untuk memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu dan mencegah masalah keuangan. Aspek ketiga adalah pengawasan keuangan, yang melibatkan penerapan kontrol internal yang ketat untuk mencegah penyimpangan dan penyalahgunaan dana. Laporan keuangan yang transparan dan akurat kepada pihak terkait, termasuk masyarakat desa dan lembaga pemerintah, juga krusial dalam pengawasan keuangan.

Selanjutnya, pembiayaan dan investasi menjadi aspek kunci lainnya. BUMDes perlu mencari sumber pembiayaan yang sesuai untuk mendukung operasional dan proyek investasi mereka. Evaluasi dan seleksi investasi yang berkelanjutan dan berpotensi memberikan manfaat jangka panjang bagi desa menjadi langkah penting dalam manajemen keuangan. Aspek terakhir adalah keberlanjutan, yang melibatkan pengembangan strategi keuangan jangka panjang untuk memastikan kelangsungan operasional dan pertumbuhan BUMDes. BUMDes harus mampu menanggapi perubahan ekonomi dan sosial dengan fleksibilitas dan inovasi.

Dengan memahami dan menerapkan manajemen keuangan yang efektif, BUMDes dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, dan mencapai tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan. Workshop ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi pengurus BUMDes dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan efektif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top