Sriekandi Arjoena Gandeng Evermoss Gelar Training Digital Marketing

Project Management Evermoss, Mas Ridwan Memberikan Sambutan

Program Inkubasi Digital Pemuda dan Pemudi Desa bernama Sriekandi Arjoena yang digagas Meravi.id menggandeng Perusahaan Start-Up Evermoss untuk memberikan pelatihan training digital marketing kepada pemuda-pemudi desa yang berminat mengembangkan diri dalam bidang pelatihan digital.

Direktur Kemitraan Meravi.id, Diana Arta dalam sambutannya mengatakan bahwa Meravi.id sebagai perusahaan teknologi dan digital marketing berusaha memberikan kesempatan kepada pemuda dan pemudi desa agar melek digital marketing terutama dalam memasarkan produk-produk desa di masa pandemi ini. Diana menambahkan bahwa trend jualan online melalui marketplace harus disikapi pemuda-pemudi desa agar bisa menjadi wadah dalam mengembangkan ekonomi umkm desa. Pada kesempatan yang sama, Project Management EVP Evermoss, Ridwan menyampaikan bahwa sebagai perusahaan marketplace, Evermoss juga mendukung kerjasama dengan Meravi.id untuk turut memberikan kesempatan kepada masyarakat luas mengakses sumber daya berjualan di marketplace di evermoss serta memanfaatkan training-training digital yang ada.

Direktur Kemitraan Meravi.id, Diana Arta memberikan pengarahan

Konsultan Media Meravi.id, Denny Aryudi pada pemaparan training digital marketing mengawali dengan adanya fakta tingginya pengguna internet di Indonesia, serta banyaknya pengguna smartphone dengan durasi akses internet yang panjang dimana rata-rata masyarakat Indonesia bisa menghabiskan waktu berselancar berjam-jam di depan internet atau media sosial. Denny juga menyebut bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia masih sangat luas, terutama potensi ekonomi digital di marketplace-marketplace, belum terhitung dengan media sosial lainnya yang dijadikan lahan berbisnis.

Pada proses menyusun rencana bisnis marketing, Denny menyarankan bagi peserta untuk membuat desain bisnis diawali dengan STP, yaitu memetakan segmentasi, memetakan target dan menyusun secara detail positioning. Segmentasi dengan menentukan sasaran konsumen, menarget lewat sasaran website, medsos atau marketplace, serta menyusun pembeda (positioning) yang menjadi daya tawar di hadapan konsumen. Selain itu juga mulai menguasai cara pemasaran yang baik dengan menyusun caption, aplikasi pengolah gambar hingga menjaga komunikasi dengan para customer.

Konsultan Media Meravi.id, Denny Aryudi Memberikan Materi Digital Marketing

Pada sesi selanjutnya, Supriyanto, Training Officer Perusahaan Start-Up Evermos menyampaikan banyak hal mengenai dunia digital marketing khususnya reseller serta company profile Evermoss. Mas Pri (sapaan akrab Supriyanto) menyampaikan bahwa model bisnis Evermoss berbeda dengan model bisnis perusahaan lain, misalnya jika perusahaan lain bertindak sebagai marketplace dan/atau menjual merek brand mereka sendiri. Maka dalam konsep bisnis Evermoss, perusahaan akan menjadi marketplace yang mempertemukan pemilik brand lokal dengan konsumen. Selain itu, satu hal yang membedakan dengan marketplace pada umumnya adalah bahwa setiap reseller Evermoss akan memiliki nama tokonya sendiri di dalam akun Evermoss sehingga memudahkan dalam proses marketing dan penjualan.

Mas Pri bercerita bahwa Evermoss sendiri merupakan akronim dari “Everday Need for Every Moslem”, akronim ini awalnya ditujukan melihat strategi jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim dan memiliki akses internet dan mayoritas memiliki smartphone. Sehingga Evermoss berusaha mempertemukan kebutuhan pasar konsumen dengan produk-produk kebutuhan muslim yang diproduksi oleh umkm lokal sendiri, walauapun berakronim untuk muslim Evermoss memberikan kesempatan luas bagi siapapun warga negara Indonesia dari berbagai suku, agama, latar belakang untuk bergabung bersama Evermoss.

Supriyanto (Mas Pri) Memberikan Materi Dasar Digital Marketing Evermoss

Kenapa harus berbisnis online dan melalui aplikasi? Mas Pri menjelaskan bahwa adanya pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian Indonesia terkena dampaknya, dan berujung pada penurunan ekonomi di perkotaan dan pedesaan maka perlu ada transformasi bisnis ke dalam bentuk digital/online. Mas Pri sendiri bercerita bahwa walauapun dia bekerja sebagai pegawai Evermoss tapi juga menjadi penjual reseller produk-produk di aplikasi Evermoss. Bocorannya nih, Mas Pri bisa meraup untung 1,5 juta hingga 2 juta per bulan dari berjualan di aplikasi Evermoss. Menarik kan?

Apakah ketika bergabung dengan Evermoss tidak ada panduan pendampingan dan juga coaching? Tenang saja, menurut Mas Pri, setiap hari jum’at akan ada sesi live instagram untuk reseller atau penjual Evermoss yang khusus berbicara mengenai sesi pendampingan, coaching, sharing dan inkubasi. Selain itu juga akan ada grup-grup berbasis whatsapp untuk mendampingi para peserta. Oya, satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah seluruh gerak bisnis Evermoss diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, sehingga semua produk dari merk-merk umkm yang akan tampil di marketplace Evermoss haru mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah, begitu juga dengan sistem penjualan, marketing dan seluruh gerak bisnis yang ada di Evermoss. Jadi tertarik untuk bergabung ke dalam wirausaha baru untuk mengurangi angka pengangguran? Silakan bergabung denagn link khusus berikut ini:

https://evermos.com/registration?referralId=sriekandi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET