Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dalam Opini Jawa Pos tertanggal 6 November 2022 menyampaikan pesan pentingnya desa menghadapi krisis iklim dan juga krisis energi soal pangan.
Gus Menteri menyinggung mengenai keberhasilan desa dalam menghadapi pandemi Covid-19, sehingga perlu menjadi bahan pembelajaran menghadapi tantangan yang sama dalam krisis energi dan iklim pada tahun-tahun mendatang.
Gus Menteri merangkum bahwa desa mengalami kemajuan ekologi yang baik semasa pandemi covid, seperti pencemaran desa semakin turun kemudian pencemaran udara.
Air dan tanah menurun serta turunnya bencana hidrologi (bencana air, tanah dan udara) serta produktivitas pertanian yang naik.
Dengan menghadapi tantangan-tantangan perubahan iklim dan krisis energi mendatang seperti adanya curah hujan ekstrem yang diprediksi sampai Maret 2023 serta suhu udara yang naik di tahun mendatang.
Maka Desa dan BUMDes perlu menyiapkan strategi mendalam mempertahankan ekonomi desa.
Salah satunya dengan mengikuti arahan sesuai dengan SDGs desa seperti desa menyusun penataan ruang.
Penataan sistem antisipasi bencana (mitigasi bencana) serta melakukan inisiasi status desa tanggap bencana.
Pada bagian yang lebih spesifik, BUMDes sebagai badan usaha/lembaga ekonomi di desa juga dapat berkontribusi dalam memperkuat produksi ketahanan pangan.
Cara strategi paling baik meningkatkan kontribusi BUMDes sesuai dengan materi-materi dari Founder Bumdes.id, Rudy Suryanto dalam berbagai diskusi dan webinar ketahanan pangan desa.
Berikut daftar strategi yang bisa dipahami oleh para pengurus BUMDes:
Penguatan Ketahanan Pangan
Bumdes mendapatkan kesempatan untuk memaksimalkan 20 (dua puluh) persen dari dana desa untuk ketahanan pangan.
Potensi ini dapat dimaksimalkan BUMDes untuk menjadi agregator pupuk subsidi, memangkas arus birokrasi, memangkas jalur distribusi pupuk, melakukan pelatihan dan edukasi sistem tanam ramah lingkungan serta melakukan pembukaan jaringan baru rantai pasok penjualan pangan
Membangun Sabuk-Sabuk Ekonomi
Menurut Founder Bumdes.id, salah satu langkah mudah membangun sabuk-sabuk ekonomi adalah memperkuat lumbung desa.
Sebagai salah satu cadangan bahan pokok desa, lumbung desa dapat dimanfaatkan untuk menghadapi krisis kemarau panjang.
Masyarakat akan terbantu dengan sistem “sedia payung sebelum hujan” sebelum menghadapi krisis.
Memperkuat infrastruktur pangan.
Infrastruktur pangan dapat diperkuat dengan membangun irigasi efektif, irigasi yang melibatkan partisipasi bersama masyarakat, serta penguatan infrastruktur yang bersifat pelatihan dan pendampingan.