Bumdes.id – BUM Desa sering kali gagal atau usahanya tidak dijalankan. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah adanya kesalahan dalam pemilihan usaha BUM Desa. Kesalahan pemilihan usaha BUM Desa secara umum dikarenakan usaha yang dipilih atau ditentukan bukan berdasarkan potensi maupun permasalahan yang ada di Desa.
Untuk dapat menggali potensi dan permasalahan di Desa, dapat dilakukan dengan cara melakukan melakukan pemetaan potensi dan permasalahan dengan metode Pemetaan Bentang. Pemetaan Bentang merupakan sebuah konsep untuk mengukur, menghitung dan mengamati segala hal yang terdapat dalam suatu wilayah untuk kemudian dikelompokan kedalam bidang yang sesuai. Pemetaan bentang berguna untuk menganalisis potensi dan permasalahan yang tersedia di desa.
Hasil Pemetaan Bentang dapat membantu BUM Desa untuk mendapatkan Ide Bisnis yang sesuai bagi BUM Desa. Hasil pemetaan Bentang ini berupa daftar inventaris potensi dan permasalahan. Usaha BUM Desa yang biasanya dapat berkembang dan berkelanjutan adalah usaha yang mampu mengolah potensi desa ataupun usaha yang dapat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahannya di Desa.
Sebagai contoh hasil dari pemetaan potensi desa ditemukan potensi alam berupa air terjun yang masih belum terkelola, BUM Desa dapat menggandeng stakeholder desa untuk membentuk sebuah pengelolaan wisata air terjun dibawah BUM Desa. BUM Desa dapat bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) ataupun Karang Taruna untuk dapat melengkapi sarana dan prasarana serta pemasaran Wisata Air Terjun. Pengelolaan pariwisata ini dapat juga memberdayakan UMKM yang berada di Desa. Dengan adanya wisatawan akan ada kebutuhan makan, minum, fotografi, buah tangan, dll. Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan ini BUM Desa dapat menggandeng UMKM untuk bekerjasama.
Selain potensi Alam, dari sebuah permasalahan warga BUM Desa bisa juga mendapatkan ide bisnis yang mampu menjadi solusi permasalahan masyarakat. Sebagai contoh di sebuah desa warga memiliki permasalahan pengelolaan sampah dikarenakan wilayahnya adalah destinasi wisata alam yang banyak akan pengunjung. Dengan banyaknya pengunjung secara tidak langsung akan meningkatkan volume sampah, saat ini sampah belum bisa terkelola dengan baik dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Dari hasil pemetaan potensi dan masalah ini BUM Desa hadir untuk membentuk sebuah unit usaha pengelolaan sampah. Para pelaku wisata atau rumah tangga dapat berlangganan kepada BUM Desa untuk dapat mengambil sampah mereka secara berkala. Sampah yang ditampung oleh BUM Desa selanjutnya dapat dipilah untuk dijual kembali ataupun diolah menjadi pupuk maupun dimanfaatkan untuk pakan ternak melalui pengolahan lebih lanjut. (Havri A.F)