Blog Bumdes.id

Resolusi Masalah dan Pengambilan Keputusan dalam BUM Desa

Pada tanggal 22 Agustus 2024, pelatihan Deepening Desa BRILiaN dengan tema BUMDes Kelas Maju Pertemuan Pertama dilaksanakan secara online via Zoom Meeting. Pelatihan ini diselenggarakan oleh BRI bekerja sama dengan Bumdes.id dan diikuti oleh peserta yang merupakan alumni Desa BRILiaN Tahun 2020 – 2023 yang masuk dalam kategori maju. Dalam pelatihan ini, Merapi Visitama Indonesia – Bumdes.id menerjunkan Bapak Edy Risdiyanto, seorang konsultan BUM Desa, UMKM, dan Desa, sebagai narasumber. Beliau membawakan materi tentang resolusi masalah dan pengambilan keputusan yang sangat relevan bagi para pengelola BUM Desa.

Dalam konteks pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), resolusi masalah dan pengambilan keputusan adalah keterampilan penting yang menentukan keberhasilan operasional. Proses ini melibatkan langkah-langkah yang sistematis dan penggunaan berbagai teknik untuk memastikan setiap keputusan yang diambil mendukung pencapaian tujuan BUM Desa. 

Masalah adalah situasi atau kondisi yang menghadirkan kesulitan atau tantangan yang perlu diatasi. Dalam operasi BUM Desa, masalah dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari keterbatasan modal hingga perubahan regulasi. Oleh karena itu, penting bagi pengelola BUM Desa untuk memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah sebelum mengambil keputusan.

Proses pengambilan keputusan dalam BUM Desa melibatkan beberapa langkah penting. Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah yang ada. Misalnya, jika BUM Desa mengalami kesulitan dalam mengembangkan produk lokal karena kurangnya akses pasar, ini harus diidentifikasi sebagai masalah utama. Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan untuk memahami lebih lanjut mengenai masalah tersebut.

Setelah informasi terkumpul, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi alternatif solusi. Misalnya, dalam mengatasi masalah akses pasar, BUM Desa dapat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan mitra usaha yang lebih besar atau memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Setelah alternatif diidentifikasi, setiap alternatif perlu dievaluasi berdasarkan kriteria tertentu, seperti biaya, manfaat, dan risiko yang terkait.

Dalam evaluasi ini, BUM Desa dapat menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan setiap alternatif. Misalnya, jika BUM Desa memiliki sumber daya alam yang melimpah tetapi terbatas dalam teknologi, ini perlu dipertimbangkan saat memilih alternatif solusi yang paling tepat.

Selain itu, teknik lain seperti analisis biaya-manfaat (Cost-Benefit Analysis) dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah manfaat ekonomi dari suatu keputusan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Contohnya, jika BUM Desa berencana membangun kios desa, analisis biaya-manfaat akan membantu menentukan apakah pendapatan dari kios tersebut akan cukup untuk menutupi biaya pembangunan dan operasional.

Teknik resolusi masalah juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Misalnya, metode Kepner-Tregoe dapat digunakan untuk menganalisis situasi dan menetapkan prioritas. Dalam metode ini, BUM Desa dapat mengidentifikasi masalah utama, menganalisis penyebab akar masalah, mengevaluasi alternatif solusi, dan mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul dari solusi yang dipilih.

Brainstorming juga dapat digunakan sebagai teknik kreatif untuk menghasilkan ide-ide baru dalam menghadapi masalah. Dalam proses ini, setiap anggota tim BUM Desa dapat menyumbangkan ide tanpa takut kritik, sehingga memungkinkan terciptanya solusi inovatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Kesimpulannya, resolusi masalah dan pengambilan keputusan adalah aspek krusial dalam pengelolaan BUM Desa. Dengan menggunakan berbagai teknik seperti analisis SWOT, analisis biaya-manfaat, dan metode Kepner-Tregoe, pengelola BUM Desa dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada analisis yang menyeluruh dan pertimbangan yang matang. Hal ini akan membantu BUM Desa dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dan mencapai tujuan pembangunan desa yang lebih sejahtera.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top