Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen melakukan pemulihan ekonomi di masa pandemi. Salah satunya dengan melanjutkan Program Desa BRILian Batch 2 Tahun 2021 sebagai salah satu usaha mendorong dan mendampingi pengembangan ekonomi desa-desa di seluruh Indonesia. Dengan dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bank BRI membuka program pendampingan bagi ribuan desa-desa di seluruh Indonesia untuk terus tangguh, berinovasi dan tanggap di masa pandemi.
Direktur Mikro Bank BRI Supari menyampaikan kebanggaannya bahwa program desa BRILian ini memperoleh tanggapan dan antusias masyarakat. Sejak diluncurkan tahun 2020 melalui beberapa gelombang telah tercapai angka ribuan peserta yang mendaftar. Nantinya pada awal tahun ini, BRI sendiri menargetkan peserta minimal yang mendaftar pada periode 2021 batch 2 bisa mencapai 350 desa-desa di seluruh Indonesia. Nantinya para peserta ini akan mendapat pendampingan, pemberdayaan, asistensi beragam program-program unggulan seperti pendampingan pengembangan tata kelola, kelembagaan desa, menemukan model bisnis bumdes, membangun unit-unit usaha, serta mengembangkan inklusi dan literasi keuangan di desa.
Secara khusus, Bank BRI menggandeng Bumdes.id, agregator dan konsultan pengembangan BUMDes yang telah berpengalaman dalam mengembangkan dan mendampingi ribuan BUMDes di seluruh Indonesia. BRI menunjuk Bumdes.id untuk melakukan saringan seleksi, mendampingi melakukan asessment, memberdayakan ratusan peserta yang masuk ke dalam seleksi selanjutnya, serta melakukan pendampingan persiapan menjadi desa digital. Nantinya desa-desa yang terpilih akan mendapat penghargaan dan anugerah dari Bank BRI.
Supari secara khusus menyampaikan harapan besarnya agar nantinya peserta Program Desa BRILian bisa menjadi desa model dan percontohan perkembangan bagi ribuan desa-desa lainnya di seluruh Indonesia. Bagi Supari, peserta desa Brilian yang sudah tersaring memiliki banyak potensi, keunggulan dan kelebihan sebagai desa model dan percontohan. Antara lain mereka memiliki keunggulan pada beberapa indikator ekosistem desa unggul, misalnya desa-desa yang tersaring ke dalam desa BRILian memiliki BUMDes yang aktif (dalam artian beroperasi dan tidak mangkrak), tidak banyak desa-desa yang bisa mengoperasikan BUMDes menjadi aktif mengingat masih banyak ratusan bumdes mangkrak di seluruh Indonesia.
Indikator kedua, peserta desa brilian setidaknya memiliki pondasi untuk menjadi desa digital. Dibuktikan dengan kesiapan melakukan implementasi literasi dan inklusi keuangan dengan mengintegrasikan program BRILink dan membentuk Agen-Agen BRILink sebagai ujung tombak Laku Pandai di pedesaan. Selain itu, desa-desa BRILian juga memiliki sumber daya manusia untuk mengoperasikan aplikasi digital yang didukung oleh BRI, aplikasi dan komunitas digital ini merupakan dukungan penting bagi terbentuknya desa digital.
Ketiga, indikator selanjutnya adalah desa-desa terpilih dalam desa BRILian bisa dipastikan masuk ke dalam jajaran desa inovatif. Karena mampu memetakan potensi, menemukan peluang, menata kelembagaan desa dan bumdes serta membangun model bisnis yang terstruktur. Terakhir, desa-desa BRILian masuk ke dalam desa-desa unggulan yang memiliki kompetensi untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat desanya. Sehingga keberhasilan program desa brilian dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat desa.
Sumber berita: https://www.radarcirebon.com/2021/06/22/dukung-pemulihan-ekonomi-bri-jaring-350-desa-di-program-desa-brilian/