Kepemimpinan & komunikasi tim yang baik adalah dua elemen krusial dalam mencapai keberhasilan sebuah organisasi, termasuk BUM Desa. Pada hari Kamis, 01 Agustus 2024, telah diadakan Pelatihan Deepening Desa BRILiaN tema BUMDes Kelas Berkembang secara online melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BRI bekerjasama dengan Bumdes.id dan menghadirkan Bapak Edy Risdiyanto (Konsultan BUM Desa, UMKM, dan Desa) sebagai narasumber. Beliau membahas pentingnya kepemimpinan dan komunikasi tim dalam meningkatkan produktivitas organisasi.
Pelatihan ini diikuti oleh alumni Desa BRILiaN dari tahun 2020 hingga 2023 yang masuk dalam kategori berkembang. Mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsep kepemimpinan yang efektif dan komunikasi tim yang baik dalam lingkungan kerja, pemimpin yang baik tidak hanya mengarahkan dan menginspirasi timnya tetapi juga memastikan bahwa setiap anggota tim dapat berkontribusi dengan maksimal.
Kepemimpinan di BUM Desa memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan bukan hanya tentang memegang kendali, tetapi juga tentang kemampuan mempengaruhi dan membimbing tim untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin yang efektif harus mampu beradaptasi dengan berbagai situasi, termasuk darurat dan tugas rutin, dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai. Ada tiga gaya kepemimpinan utama: otokratis, demokratis, dan laissez-faire, yang masing-masing memiliki situasi dan pendekatan berbeda. Misalnya, gaya otokratis cocok digunakan dalam situasi darurat yang memerlukan keputusan cepat.
Komunikasi yang baik dalam tim sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anggota memahami peran dan tanggung jawabnya. Pemimpin harus mampu menggunakan komunikasi verbal dan non-verbal dengan efektif untuk menyampaikan pesan, memberikan arahan, dan memotivasi tim. Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata, sedangkan komunikasi non-verbal mencakup bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan. Kedua jenis komunikasi ini harus digunakan secara bersamaan untuk menghindari penafsiran yang berbeda.
Selain itu, mendengarkan aktif adalah keterampilan penting dalam kepemimpinan. Mendengarkan aktif berarti memberikan perhatian penuh kepada pembicara, menunjukkan empati, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Ini tidak hanya membantu pemimpin memahami masalah yang dihadapi anggota tim tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih baik dalam tim. Memberikan umpan balik yang spesifik dan jelas juga penting untuk membantu anggota tim memahami area yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara melakukannya.
Manajemen konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kepemimpinan yang efektif. Konflik dapat muncul dalam tim, tetapi pemimpin yang baik harus dapat mengelola dan menyelesaikan konflik tersebut dengan cara yang konstruktif. Teknik penyelesaian konflik yang efektif melibatkan identifikasi sumber konflik, komunikasi terbuka, dan fokus pada mencari win-win solution. Dengan pendekatan yang tepat, konflik dapat diubah menjadi peluang untuk memperkuat tim dan meningkatkan kinerja.
Terakhir, motivasi dan penghargaan juga berperan penting dalam meningkatkan produktivitas tim. Pemimpin harus memahami kebutuhan dan keinginan anggota tim, menetapkan tujuan yang jelas, dan memberikan penghargaan atas pencapaian mereka. Penghargaan dapat berupa finansial atau non-finansial, seperti pengakuan dalam pertemuan tim atau kesempatan untuk pengembangan karir.
Dengan kepemimpinan yang baik dan komunikasi yang efektif, tim BUM Desa dapat mencapai kinerja yang lebih tinggi dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik. Keterampilan ini tidak hanya penting bagi pemimpin, tetapi juga bagi setiap anggota tim yang ingin berkontribusi secara maksimal dalam lingkungan kerja. (Prass)