Manajemen komunikasi BUM Desa adalah aspek krusial yang harus diperhatikan dalam mengembangkan usaha di desa. Sebagai badan hukum yang beroperasi di lingkungan desa, BUM Desa tidak dapat beroperasi secara terpisah. Kolaborasi antar lembaga desa menjadi kunci sukses bagi keberlangsungan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui komunikasi yang baik, BUM Desa dapat memperkuat hubungan dengan stakeholder di desa serta membangun sinergi usaha yang saling menguntungkan.
Ekosistem desa yang kaya dengan kearifan lokal memberikan peluang bagi BUM Desa untuk berkembang. Sebagai lembaga ekonomi berwatak sosial, BUM Desa harus memahami pola kerjasama yang tepat dengan komunitas lokal. Dengan memahami ekosistem ini, BUM Desa dapat mengidentifikasi potensi-potensi yang ada untuk dijadikan peluang usaha. Hubungan yang harmonis dengan pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan lembaga desa lainnya sangat penting untuk memastikan keberhasilan usaha.
Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan BUM Desa
Pada hari Rabu hingga Jumat, 25 – 27 September 2024, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Nabire menyelenggarakan kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa/Kampung bekerjasama dengan Merapi Visitama Indonesia – Bumdes.id sebagai mitra narasumber. Acara ini berlangsung di Balai Kampung Kali Semen, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari 31 kampung yang tersebar di seluruh kabupaten.
Widodo Prasetyo Utomo, S.Ak, yang merupakan senior konsultan dari Bumdes.id, berperan sebagai narasumber dalam acara ini. Saudara Prass, sapaan akrabnya, memberikan materi terkait pentingnya manajemen komunikasi yang baik dalam pengelolaan BUM Desa, serta bagaimana membangun kolaborasi usaha dengan lembaga-lembaga desa lainnya.
Membangun Kolaborasi Antar Lembaga di Desa
Kolaborasi antar lembaga di desa bukan hanya soal kerjasama formal, tetapi juga bagaimana BUM Desa dapat menyatu dengan pola kehidupan dan tradisi yang ada. Dengan memanfaatkan sketsa potensi desa, BUM Desa bisa merumuskan rencana usaha yang tepat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kerjasama ini dapat dilakukan melalui berbagai bentuk, seperti penyediaan jasa layanan, pengelolaan sumber daya alam, atau pengembangan sektor pariwisata desa.
Koordinasi dengan kepala desa dan pemerintah desa juga diperlukan untuk mengevaluasi kinerja BUM Desa secara berkala. Dalam rapat triwulan, penasehat dan dewan pengawas BUM Desa dapat memberikan masukan dan evaluasi terhadap program kerja yang telah dijalankan. Proses ini tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas pengelolaan BUM Desa, tetapi juga memastikan bahwa program-program yang direncanakan sesuai dengan visi jangka panjang desa.
Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Pengelolaan BUM Desa
Salah satu aspek penting dalam manajemen BUM Desa adalah komunikasi yang efektif. BUM Desa harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan terhadap setiap langkah yang diambil. Komunikasi yang terbuka dan transparan akan membantu memperkuat posisi BUM Desa sebagai lembaga yang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial bagi seluruh warga desa.
BUM Desa perlu menguasai berbagai teknik komunikasi untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan kepada stakeholder diterima dengan baik. Hal ini mencakup penggunaan media lokal, seperti pertemuan desa, papan pengumuman, hingga penggunaan media digital untuk memperluas jangkauan informasi. Dengan demikian, BUM Desa dapat lebih efektif dalam menarik mitra usaha dan investor yang berminat untuk berkolaborasi.
Kesimpulan
Manajemen komunikasi yang baik menjadi dasar bagi pengembangan BUM Desa yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi dengan berbagai elemen di desa, BUM Desa dapat menciptakan ekosistem usaha yang solid dan berkelanjutan. Koordinasi yang kuat dengan pemerintah desa dan stakeholder lainnya akan mendorong pengelolaan usaha yang lebih akuntabel dan transparan. Dengan begitu, BUM Desa tidak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.