Darurat sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu persoalan penting dalam pembangunan desa terutama pada pendirian dan pengembangan BUMDes. Dari 74.000 desa, sudah terbentuk sekitar 45.000 BUMDes di Indonesia. Pencapaian tersebut tentunya bukan pencapaian yang kecil, karena pada awalnya pemerintah hanya menargetkan 5.000 BUMDes dari 1.222 yang sudah terbentuk. Tentunya pertumbuhan yang sangat pesat ini dapat mendukung cita-cita BUMDes sebagai motor penggerak perubahan ekonomi pedesaan. Generasi muda harus memiliki kepekaan dan melek terhadap peluang serta memiliki kesadaran akan kebutuhan SDM yang kreatif dan inovatif dalam memajukan desa. Oleh karena itu, tidak sepatutnya generasi muda bertindak pasif dan tutup mata terhadap desa.
Perlu diketahui, faktor terbesar yang mempengaruhi generasi muda saat ini masih tutup mata terhadap desa adalah karena mereka menganggap desa bukanlah tempat yang menjanjikan kesuksesan di masa depan, khususnya di bidang ekonomi. Maka bukan menjadi hal yang tabu lagi jika desa seringkali ditinggal oleh para pemudanya yang lebih memilih untuk mengadu nasib di kota yang memiliki magnet dan daya tarik ketimbang sekadar menghabiskan masa mudanya untuk mengabdi di desa.
Apakah anak-anak muda belum bisa menemukan sensasi dan pesona desa yang melebihi pesona kota saat bekerja di desa? Tentu menjadi pelik ketika anak muda merasa dirinya tidak keren jika hanya stay di kampung saja. Maka sudah menjadi tugas pengurus BUMDes untuk menemukan cara dalam mengajak dan merekrut generasi muda agar tertarik membangun desanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah membuka komunikasi dengan generasi muda. Cara lain untuk menarik perhatian generasi muda dalam membangun desa adalah dengan melibatkan generasi muda pada setiap kegiatan desa.
BUMDes harus membangun keyakinan baru kepada anak muda bahwa desa adalah tempat yang menyediakan sejuta peluang serta wadah menuangkan kreativitas bagi generasi muda. Menciptakan peluang usaha yang mengikuti trend saat ini juga bisa menjadi magnet dalam menarik perhatian generasi muda, seperti usaha wisata ataupun usaha-usaha kekinian yang akan membuat generasi muda antuasias untuk melibatkan diri. Meskipun bukan hal yang mudah, hal ini perlu dilakukan secara bertahap dan konsisten demi terwujudnya cita-cita desa membangun. (Tim/Bumdes.id)