Perkiraan perihal peningkatan jumlah BUMDes di masa mendatang menimbulkan kekhawatiran akan ketidaksesuaian penggunaan dana desa untuk BUMDes. Semakin besarnya dana desa yang digulirkan ke desa untuk BUMDes maka semakin besar pula tanggungjawab yang diemban oleh pengelola BUMDes. Kurangnya pelatihan serta minimnya pengetahuan masyarakat tentang besarnya peran BUMDes dalam kemajuaan ekonomi di desa menyebabkan beberapa BUMDes yang berdiri tidak memiliki unit usaha (hanya formalitas, sebatas berdiri tanpa ada kegiatan bisnis). Selain itu, minimnya pengenalan tentang “BUMDes” ke masyarakat juga menimbulkan kurangnya partisipasi masyarakat terhadap BUMDes. Akhirnya, BUMDes yang diharapkan dapat menjadi pilar ekonomi desa pun menjadi tidak tercapai, karena pengelolaan dan partisipasi masyarakat dirasa kurang optimal.
Pada dasarnya, setiap desa itu pasti memiliki potensi untuk dikembangkan. Sebenarnya hal ini tergantung bagaimana masyarakat desa mampu untuk menganalisa potensi yang ada di desanya. Namun sayangnya, tidak sedikit BUMDes di Indonesia didirikan tanpa dilakukan analisis lingkungan dan pemilihan jenis usaha terlebih dahulu sebelumnya. Salah satu solusi yang dapat menjawab permasalahan BUMDes yang berdiri tanpa memiliki unit usaha ini adalah SDM BUMDes bisa mengikuti pelatihan, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat perihal filosofi BUMDes dan mekanismenya, serta didirikannya Sekolah BUMDes untuk masyarakat yang hendak mengelola BUMDes.
Sekolah BUMDes adalah sebuah program yang berupaya memberikan model pelatihan dan pendampingan yang berbeda dan komprehensif. Sekolah BUMDes dibentuk berbasiskan permasalahan yang terjadi di lapangan. Dengan menggabungkan beberapa metode seperti ceramah, diskusi, Focus Group Discussion (FGD), praktik, kunjungan lapangan, serta penggunaan aplikasi keuangan BUMDes, tentunya dengan standar kurikulum yang berlaku dan disesuaikan dengan fakta di lapanngan.
Namun, dalam rangka membentuk Sekolah BUMDes ini harus benar-benar dipersiapkan secara matang, sebab masih minimnya kesadaran dan pemahaman masyarakat desa dan pengelola BUMDes akan maksud tujuan Sekolah BUMDes tersebut. Diharapkan program tersebut dapat memberikan dampak positif yang dapat menciptakan SDM-SDM berkualitas di desa. SDM yang tahu akan tata cara pemetaan dan pemilihan jenis usaha sebelum pendirian BUMDes, tata kelola BUMDes, serta pelaporan keuangan BUMDes.
Semakin banyaknya SDM yang berkualitas di desa maka semakin besar pula terwujudnya harapan menjadkan BUMDes sebagai pilar ekonomi desa. (tim/bumdes.id)