Begitu UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa disahkan, nasib desa berubah total. Setelah bertahun-tahun menjadi obyek dan tidak kuasa menata dirinya sendiri, kini desa memiliki kewenangan penuh atas nasibnya. Desa menjelma menjadi subyek yang kekuatannya di akui negara dan memiliki sederet kewenangan yang tak gampang diintervensi.
Ini adalah peluang sekaligus tantangan. Desa kini berhak menancapkan visinya, memiliki kekuatan penuh dalam lindungan Undang undang sekaligus menggenggam amunisi yang dikucurkan langsung dari kantung APBN. Tetapi jangan salah, ini berarti desa harus mandiri menjawab tantangan membangun kesejahteraan berbasis aset dan potensi lokal yang digenggamnya.
Potensi? Setiap desa pasti memilikinya. Tapi masalahnya, adalah bagaimana memanfaatkan aset dan potensi itu menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Pemerintah telah mendorong lahirnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai wahana yang paling strategis menjawab tantangan ini. Dana desa telah pula berada dalam genggaman tangan desa. Maka masalah paling penting kini adalah desa harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk menjalankannya.
BUMDes membutuhkan ‘pasukan’ yang kreatif, berani dan memiliki gagasan cemerlang sesuai perkembangan jaman dan peluang yang ada. Siapakah mereka? Pemuda, ya hanya pemuda-lah yang memiliki kekuatan seperti ini.
Pemuda tak hanya unggul karena berada pada usia yang produktif melainkan juga memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap perkembangan jaman. Bekal pendidikan yang mereka miliki juga bakal menjadi senjata yang hebat bagi mereka menciptakan karya gemilang. Desa harus mewadahi potensi para muda ini dengan menjadikan mereka kekuatan membangun desa. Sebaliknya, anak-anak muda seharusnya menangkap peluang ini; membangun desa.
Kami menyebutnya Program Taruna Desa, sebuah program untuk mengundang para pemuda-pemudi desa di seluruh Indonesia untuk bergerak membangun desa dengan segenap gagasan dan kekuatan mereka. Program ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia maksimal 30 tahun, pengurus Karang Taruna dan para pemuda pegiat desa.
Bagaimana cara mengikuti program ini? Bumdes.id telah menetapkan alur program yang akan diikuti para calon Taruna Desa mulai dari seleksi berkas, wawancara, tiga hari pelatihan, implementasi program hingga pendampingan dan membangun jejaring Taruna Desa tingkat Nasional.
Apa saja yang bakal didapatkan para calon pembaharu desa ini? Ada banyak dan sangat menantang yakni:
1. Social Entrepreneurship
Adalah menciptakan anak muda yang mampu melahirkan gagasan kewirausahaan di desa dengan melihat permasalahan yang tengah terjadi di desanya. Ya, program ini akan menunjukkan bagaimana cara melihat sebuah persoalan di desa sebagai sebuah peluang usaha yang tidak hanya menghasilkan keuntungan profit saja melainkan juga melahirkan banyak manfaat untuk desa. Unik bukan?
2. Transformasional Leadership
Program ini akan mencetak lahirnya anak-anak muda pemimpin. Kepemimpinan yang dibangun adalah karakter pemimpin yang memiliki kemampuan mempengaruhi lingkungan sekitar lalu melakukan perubahan di sana.
3. Management Skill
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan memahami permasalahan, merumuskan solusi sekaligus menyusun rencana konkrit untuk menciptakan perubahan. Untuk itu dibutuhkan Management Skill yang memadai. Bumdes.id telah menyiapkan lima skill yang akan dikuasai para peserta Program Taruna Desa yakni:
a. Pemetaan Bentang, ini adalah kemampuan melakukan pemetaan potensi wilayah terutama pedesaan. Anda bakal memiliki kemampuan mengukur, menghitung dan mengamati segala hal dalam suatu wilayah kemudian mengelompokkannya dan mengolahnya menjadi potensi-potensi yang siap dikembangkan.
b. Membangun model bisnis. Setelah berhasil melakukan pemetaan, maka Taruna Desa akan memiliki kemampuan memilih model bisnis yang sesuai dengan potensi yang ada dengan pondasi usaha yang kuat.
c. Studi kelayakan usaha adalah kemampuan menyusun studi kelayakan usaha sebagai cara menentukan layak dan tidaknya sebuah potensi bisnis dikembangkan.
d. Membangun tata kelola dan struktur organisasi adalah kemampuan mengelola lembaga usaha yang telah ditentukan itu. Ini adalah kemampuan untuk menjalankan usaha secara terorganisir serta terstruktur sehingga usaha yang didirikan menjadi usaha yang sustain dan memberikan kemanfaatan besar. Materi ini akan memberikan kemampuan manajemen mumpuni bagi Taruna Desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Sedangkan struktur organisasi disusun sebagai pendukung terciptanya Sistem manajemen yang baik.
Dengan kemampuan seperti ini maka Taruna Desa bakal lahir sebagai ‘para pembaharu’, para pemimpin muda, senjata bagi desa-desa dalam menciptakan perubahan, melawan hantu kemiskinan yang masih gentayangan pada sebagian besar desa dan menjadikan desa sebagai tempat yang memberikan harapan besar bagi anak-anak muda di masa depan. Sudah saatnya para pemuda berpikir, kini desa juga menjanjikan masa depan cemerlang dan bakal menciptakan nilai hidup yang lebih berarti bagi masa depan. Apa yang lebih hebat dari ini?**
kami dari Pondok Sembe (semangat berkarya) yang merupakan kelompok pemuda mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di kota kupang, ntt sedang berusaha belajar bersama bagaimana nantinya pulang ke desa bisa membangun desa, mengembangkan dan mendaya gunakan potensi desa. saat ini kami masih dengan dengan diskusi-diskusi terbatas mengenai desa antara sesama anak desa, karena kami masih baru dalam hal ini dan menemukan cara terbaik untuk proses belajar yang lebih baik. tetapi kekurangan ini tidak buat kami menyerah. kami masih semangat berusaha menemukan solusi utk kami. kami pun berharap desa.id dapat merepon usaha kami untuk desa. apakah di tahun 2020 ada lagi program Taruna Desa?, jika tidak ada, apakah ada program lainnya. kami sangat mengaharapkan tanggapan dari desa.id. dengan rendah hati kami berharap kita bisa mendapatkan kesempatan bersama. terimakasih desa.id