11 BUMDes Binaan CSR PT. Berau Coal Siap untuk Maju! (Part 1)

BUMDes Binaan CSR PT. Berau Coal Siap untuk Maju

Pada 6-8 Oktober 2019, tim Bumdes.id melanjutkan perjalanannya setelah melakukan pendampingan di kampung Gurimbang selama 10 hari, kali ini tim bumdes.id melakukan pelatihan serta bimbingan teknis terkait penyusunan anggaran serta penyusunan laporan keuangan. Pada hari pertama pelatihan, tim bumdes.id mendatangkan Direktur BUMDes Panggunglestari, Bapak Eko Pambudi. Kedatangan beliau ditujukan untuk menambah wawasan terkait filosofi BUMDes serta memotivasi pengurus – pengurus BUMDes yang hadir supaya mampu mengembangkan BUMDes-nya supaya lebih maju dan mandiri.

Potensi yang dimiliki BUMDes-BUMDes  di Kabupaten Berau ini luar biasa menarik, tiap kampung  memiliki keunikannya masing-masing. Hal inilah yang perlu didorong lagi agar dapat memunculkan sebuah potensi usaha yang dapat dikembangkan oleh BUMDes tersebut. Poin pentingnya adalah pada tahun 2025 PT. Berau Coal akan habis masa administrasinya, maka BUMDes-BUMDes yang ada di sekitaran Berau ini harus memiliki kemampuan untuk hidup manidir serta tidak bergantung lagi pada guyuran dana yang kerap diberikan oleh pihak PT. Berau Coal. Kesadaran inilah yang coba ditanamkan kepada setiap pengurus ang hadir pada pelatihan ini, dan kemandirian desa ini tidak dapat langsung dipetik hasilnya dalam waktu yang cepat, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karenanya, kalua bukan mulai sekarang maka mau kapan lagi BUMDes di Berau ini untuk bangkit menyejahterakan warganya.

Ketidakhadiran PT. Berau Coal dalam beberapa tahun ke depan nantinya akan memberikan dampak domino yang akan diterima, salah satunya akan muncul yang namanya bonus demografi, yaitu Angkatan kerja yang jauh lebih besar daripada angkatan usia tidak produktif. Hal ini disebabkan banyak masyarakat di sekitaran Berau yang menggantungkan nasibnya pada kegiatan operasional PT. Berau Coal. Sehingga ketika nantinya PT. Berau Coal tidak beroperasi lagi, maka banyak pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya.

Itulah salah satu penyebab mengapa kampung-kampung yang berada di sekitaran PT. Berau Coal ini memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi, yaitu pekerja tambang yang banyak sehingga mengakibatkan pekerja tani, lahan, nelayan menjadi sedikit terbengkalai. Padahal potensi dari tani, lahan dan nelayan ini sangat besar apabila benar-benar digarap dengan sungguh – sungguh. Oleh sebab itu, kesiapan kampung dalam memandirikan ekonominya harus benar-benar dimulai dari sekarang. (Santyo/Bumdes.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET