Pemberdayaan desa merupakan salah satu agenda penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Desa-desa memiliki potensi yang beragam, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber daya untuk pengembangan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Training of Trainers (ToT) merupakan salah satu cara efektif untuk mempersiapkan para pemangku kepentingan dalam menggali potensi desa.
Training Of Trainers Pendamping BUM Desa merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Bumdes.id. Program ini merupakan program yang berisikan pelatihan tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Menindaklanjuti adanya Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa dan Peraturan Menteri Desa No 3 Tahun 2021, Bumdes.id memberikan fasilitas pelatihan pendamping BUM Desa yang telah disesuaikan dengan peraturan-peraturan terbaru. Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari yang dibagi menjadi 2 hari in class dan 1 hari studi lapangan ke BUM Desa inspiratif yang ada di Yogyakarta.
Materi hari pertama akan membahas terkait dengan Filosofi dan Revitalisasi BUM Desa pasca PP No 11 Tahun 2021 dan Permendesa No 3 Tahun 2021 serta Sharing Praktik BUM Desa Sukses. Materi Filosofi dan Revitalisasi BUM Desa akan membahas terkait transformasi BUM Desa menurut Peraturan dan secara pengertian. Disisi lain pembahasan-pembahasan terkait dengan Tata Kelola BUM Desa sebagaimana PP No 11 Tahun 2021 juga dibahas pada hari pertama. Pada Materi Sharing Praktik ini akan lebih konkrit yang mana materi ini disampaikan oleh para praktisi dan pelaku BUM Desa. Pada materi ini akan dibahas bagaimana secara teknis dan implementasi BUM Desa ini dapat berkembang dan maju.
Peserta Training Of Trainers akan belajar tentang pentingnya mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di desa. Peserta akan diberi kesempatan untuk melakukan pemetaan bentang alam, budaya, sosial, teknologi, dan ekonomi di desa yang nantinya akan menjadi tempat binaan para peserta.
Melalui metode pemetaan bentang, ToT ini membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggali dan mengembangkan potensi desa secara berkelanjutan. Langkah-langkah yang telah diuraikan di atas memastikan bahwa proses pemberdayaan desa tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga menjadi tindakan nyata yang menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat desa. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi desa dan bagaimana mengubahnya menjadi unit usaha yang produktif, para peserta ToT memiliki peran kunci dalam menciptakan desa yang lebih makmur dan berkelanjutan.
Dalam rangka meningkatkan pembangunan desa yang berkelanjutan, pemetaan bentang Bumdes menjadi alat yang sangat berharga. Ini membantu desa untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, merencanakan kegiatan ekonomi yang tepat, dan memberdayakan masyarakat setempat. Dengan demikian, pemetaan ini bukan hanya tentang menggambar peta, tetapi juga tentang menggambarkan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi desa-desa di seluruh negeri.
Setelah melakukan pelatihan secara in class pada hari pertama dan kedua, akan dilanjutkan studi tiru atau studi lapangan pada hari ketiga. Studi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi dari materi yang disampaikan di hari pertama dan kedua. Studi lapangan ini akan secara langsung melihat proses administrasi maupun proses bisnis dari unit-unit usaha yang ada di BUM Desa. Studi lapangan ini akan menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan bagaimana memulai BUM Desa, bagaimana manajemennya, dan bagaimana tata kelola agar dapat berkelanjutan.