Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri berhasil menjadikan objek wisata Goa Pindul menjadi primadona bagi para wisatawan di wilayah Gunung Kidul. Keberhasilan itu membawa penghasilan BUMDes Maju Mandiri mencapai Rp 5,8 miliar pertahun. Pengelolaan obyek itu berkat Dana Desa (DD), pengelolaan daerah wisata di Desa Bejiharjo itu mampu meningkatkan ekonomi masyarakat seca signifikan.
BUMDes Maju Mandiri merupakan lembaga ekonomi milik Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Kesuksesan BUMDes Maju Mandiri dalam mengelola bisnis pariwisata tak lepas dari kerjasama yang sinergis antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat untuk membangun dan mempercantik kawasan wisata Goa Pindul.
BUMDes Maju Mandiri mulai mapan dan semakin berkembang sejak 2016. Mereka memiliki sejumlah unit usaha, seperti objek wisata Goa Pindul, pengelolaan sampah, pasar desa, usaha persewaan, dan simpan pinjam. BUMDes mampu mendorong ekonomi masyarakat desa, baik itu dalam usaha atau kesempatan kerja. Dulu urbanisasi tinggi, kini urbanisasi akan bisa ditekan. Goa Pindul sebagai wisata susur gua di pedesaan yang mampu membangkitkan ekonomi lokal. Dalam mengelola Goa Pindul, BUMDes Maju Mandiri bekerjasama dengan 11 kelompok sadar wisata dalam pelayanan wisatawan dan mempekerjakan 2.000 tenaga kerja. Selama tiga tahun beroperasi, kegiatan ini mampu mengurangi kemiskinan dari 23,2 prosen menjadi 18,3 prosen.
Selain bisnis pariwisata, BUMDes Maju Mandiri juga mengolah sampah plastik menjadi biji plastik dan pupuk organik. Unit pengelolaan sampah dibangun menggunakan Dana Desa (DD) sebesar Rp 100 juta. Selanjutnya, mereka menggandeng Universitas Gadjah Mada untuk kerjasama pendampingan. Selain itu, ada Dinas Lingkungan Hidup dan BRI yang mendukung kegiatan ini dengan memberikan bantuan mesin pengolah.
BUMDes Maju Mandiri merupakan salah satu bentuk inovasi desa di Kabupaten Gunungkidul. Berkat inovasi desa, Gunungkidul mampu mengelola potensi sumber daya alam yang bagus, seperti kawasan karst, pantai, dan gunung api purba, menjadi destinasi pariwisata yang populer. Pesatnya perkembangan pariwisata mampu menggeser mata pencaharian sebagian masyarakat. Dulu masyarakatnya banyak bertani, saat ini bergeser mengelola pariwisata. Pariwisata menjadi motor penggerak pembangunan dan bersinergi dengan sektor lain untuk percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul.