Desa Wisata memang menggiurkan, dikenal di seantero kawasan dan didatangi orang-orang yang siap menghabiskan uang untuk bersenang-senang. Masalahnya, saking tergiurnya bayangan keuntungan profit yang besar, banyak obyek wisata dibangun dengan cara serampangan. Akibatnya fatal, alam menjadi rusak, lingkungan sosial merasa terganggu dan hanya ramai sesaat.
Banyak pengelola wisata terkecoh, banyaknya orang yang datang pada masa-masa awal pembukaan obyek wisata dianggapnya bakal berlangsung terus menerus. Padahal, tren saat ini orang-orang datang karena penasaran. Mereka lalu selfi dan akan mencari tempat yang baru lagi. Lalu bagaimana cara agar ini tidak terjadi pada obyek wisata di desa Anda?
Jadi, dalam bisnis Desa Wisata, ada beberapa fase yang bakal dialami semua tempat wisata. Tempat wisata Anda baru akan menjadi usaha yang alias berkelanjutan jika para pengelola menyadari dan menyiapkan tiga fase ini sejak awal alias terencana. Apa sajakah tiga fase itu?
1. Tahap Menggaet Wisatawan
Ini adalah fase paling awal lahirnya sebuah tempat wisata. Pada tahap inin biasanya baru ada satu obyek wisata utama yang menjadi magnit bagi wisata di desa itu. Model pemasaran masih lebih banyak dilakukan melalui Media Sosial dan Tutur Tinular alias dari mulut ke mulut.
Tetapi satu obyek wisata jika dipromosikan dengan baik dan gigih bisa menjadi batu lompatan yang baik bagi pengembangan berbagai daya dukung lainnya.
2. Menjaga Angka Kunjungan
Jika kunjungan terus meningkat maka pengelola harus mulai menciptakan fitur-fitur baru agar wisatawan menjadi betah berlama-lama dan tertarik untuk datang lagi. Seperti yang dilakukan Wisata Gunung Api Purba, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta pada awal membangun wisata.
Desa Wisata Terbaik se Asean untuk kategori partisipasi warga ini membangun Telaga di puncak bukit dengan pemandangan nan elok sebagai latar belakangnya. Pemilihan tempat yang bagus menunjukkan kecerdasan sosial warga Nglanggeran. Soalnya, sesungguhnya embung itu berfungsi utama sebagai penampung air untuk dialirkan ke area persawahan di kampung-kampung. Tetapi sekaligus dibuat sebagai obyek wisata baru yang cantik.
Hasilnya, embung ini menjadi salahsatu ikon wisata di Yogyakarta kini. Padahal sesungguhnya itu adalah embung yang juga dibangun oleh desa-desa lain di berbagai desa di seluruh nusantara.
Tahap ini akan semakin kuat jika pengelola wisata mulai menciptakan even yang menarik pada obyek wisata seperti festival dan lain-lain.
3. Menumbuhkan Kunjungan Wisatawan
Adalah fase yang paling mumpuni dari proses manajemen Desa Wisata. Tahap ini pengelola harus mampu menciptakan daya tarik baru agar wisatawan betah berlama-lama bahkan menginap berhari-hari di desa.
Bukan hanya infrastruktur dan bangunan fisik saja yang harus cantik tetapi justru lebih pada persoalan hospitality atawa kenyamanan wisatawan. Ini menyangkut bagaimana sikap warga desa terhadap para wisatawan yang datang ke kampungnya. Kalau ingin desa Anda didatangi wisawatan berhari-hari maka warga desa harus memiliki sikap yang ramah, tulus dan selalu ringan membantu wisatawan untuk menunjukkan arah, mengobrol dengan riang dan sebagainya.
Pada tahap ini pengelola harus juga memiliki suguhan pertunjukkan untuk para tetamu agar mereka merasa terkesan dengan desa Anda dan ingin datang dan datang lagi. Tahap ini juga mengharuskan pengelola wisata memiliki informasi lengkap mengenai obyek wisata, peta menuju desa, transportasi yang bisa digunakan, Homestay yang bisa diinapi dengan nyaman, makanan yang nyam-nyam untuk disajikan dan paket wisata yang menyenangkan. Tak boleh ketinggalan, harus pula memiliki pemandu wisata handal yang bisa bercerita mengenai sejarah, kekayaan budaya, seni dan berbagai hal unik tentang desa Anda.
Itulah beberapa langkah yang harus dijalankan para pengelola Desa Wisata. Jika ketiganya direncanakan dengan baik, sangat besar kemungkinan wisata di desa Anda bakal berjalan dengan cepat dan menjadi usaha yang bisa berkembang dalam jangka yang panjang. Ingin informasi lebih lengkap mengenai bagaimana mengelola Desa Wisata, download dan simak Majalah Inovasi Desa Edisi Hari Merdeka, Agustus 2019 di Bumdes.id. Selamat membaca dan meraih manfaat dari Desa Wisata. (adji/bumdes.id)
Halo salam BUMDES
Kami sangat tertarik untuk ikut pelatihan di BUMDES Id.
Kami dari BUMDEs kunjang Ngancar, akan mencoba koorsinasi dengan BUMDES2 lain di Wil Kec. Kab. KEdiri, agar nantinya bisa kami kumpulkan bersama-sama untuk mendapatatkan pelatihan dalam satu wadah.
Selanjut mohon Prosedur dan mekanisme pelatihan.
P BUDI, ketua BUMDES kunjang ngancar KEDIRI
Sebagai wujud nyata dalam upaya membangun Desa Mandiri dan BUMDes Sukses sebagai upaya nyata menjadi SDM Unggul Indonesia Maju. Bumdes.id dan Sekolah BUMDes kembali mengadakan Training of Trainers Pendampingan Bumdes di Bulan Februari.
Training of Trainers Pendampingan Bumdes Angkatan 23: selama 3 hari kami akan sharing tentang bagaimana Pembentukan, Penguatan dan Pengembangan BUMDES, secara sistematis dan aplikatif.
MATERI secara umum:
Teknik fasilitasi & Filosofi Bumdes ID : bagaimana membina suasana dan relasi dengan warga desa, sehingga pendampingan bisa berjalan dengan lancar dan menyenangkan, serta memahami kaitan BUMDES dengan Pemerintah Desa dan Warga.
Pemetaan Potensi dan Pemilihan usaha : ikuti metode yang dikembangkan Bumdes.id untuk secara cepat dan komprehensif menilai potensi-potensi dan memilih berdasarkan kesepakatan dengan warga.
Penyusunan AD/ART dan Perdes: aspek legal apa yang perlu diperhatikan dalam menyusun AD/ART dan Perdes.
Menyusun Struktur dan menguatkan tata kelola : Bagaimana menyusun struktur, memilih orang dan membangun tata kelola.
Perencanaan dan Penganggaran : bagaiman menghubungkan rencana strategis desa, dengan rencana strategis bumdes, dan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
Showing Software Akuntansi Bumdes ID: bagaimana mencatat dan melaporkan keuangan bumdes dengan aplikasi Sistem Aplikasi Akuntansi BUMDES (SAAB).
Pengembangan BUMDES – Going Digital (web profile dan e-commerce ): Bagaimana BUMDES dapat mengembangkan pemasaran dengan bantuan teknologi digital.
Studi lapangan ke Bumdes Percontohan Terbaik.
FASILITAS yang akan didapat:
Sertifikat
Modul
Kaos BUMDes
Coffee break dan makan siang selama pelatihan
Buku Peta Jalan Bumdes Sukses
Training of Trainers Angkatan 23 dilaksanakan pada: 27 – 29 Februari 2020.
Bertempat di Sekolah BUMDes, Jalan Nogotirto Nomor 15 B, Yogyakarta 55293.
Pendaftaran: Telp/SMS/WA https://wa.me/6285772900800. (Khatami)
Note: Pendaftaran terakhir tanggal 24 Februari 2020
𝗕𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿 𝗕𝘂𝗺𝗱𝗲𝘀 𝗬𝗮 𝗱𝗶 𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝗕𝘂𝗺𝗱𝗲𝘀 – 𝗣𝘂𝘀𝗮𝘁 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘁𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗕𝘂𝗺𝗱𝗲𝘀. #TERUSBERGERAK #SEKOLAHBUMDES #BUMDES #PELATIHANBUMDES #PUSATPENDIDIKANDANPELATIHANBUMDES