Bumdes.id ~ Memperingati 6 tahun disahkannya Undang-Undang Desa yang jatuh pada tanggal 15 januari, Sekolah Bumdes mengadakan acara diskusi bersama bertema Resolusi BUMDES 2020 di Jalan Nogotirto, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan BUMDes dari berbagai wilayah Indonesia, perwakilan desa , pengamat, pengusaha, serta akedemisi.Acara ini dimulai dengan potong tumpeng sebagai bentuk peringatan 6 tahun berjalannya UU desa. Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama yang dimoderatori oleh Sekjen Forum BUMDES Indonesia Rudy Suryanto. Diskusi ini membahas mengenai refleksi 6 tahun berjalannya UU Desa dan bagaimana resolusi khususnya untuk Bumdes kedepannya
Selama kurang lebih 6 tahun berjalannya undang-undang desa, sejak awal tahun 2020 sudah berdiri lebih dari 46 ribu Bumdes atau lebih dari 61% jumlah desa diseluruh indonesia yang sudah memiliki Bumdes. Namun, ternyata masih banyak juga Bumdes yang masih mangkrak atau jalan ditempat dalam perngembangannya. Hal ini dikarenakan karena berbagai macam faktor, mulai dari belum jelasnya badan hukum Bumdes, susahnya mencari pinjaman dana, serta masih kurangnya sumber daya manusia. Menurut Rudy, untuk mengatasi masalah ini diperlukan pemetaan yang jelas agar dapat mengetahui letak kendala yang dialami oleh Bumdes.
“Kami mencoba memberikan kontribusi dengan satu alat yang bisa diiisi secara online kemudian bisa memetakan kendala hal ini yang dinamakan cek kesehatan usaha.”
Inovasi dan gebrakan baru diperlukan agar Bumdes dapat semakin berkembang di tahun 2020 ini Rudy juga menambahkan agar masyarakat dan perangkat desa harus dapat saling bekerja sama serta menjalin komunikasi yang baik untuk dapat mengembangkan potensi usaha yang ada di desa mereka secara maksimal.
“Nasib desa tidak akan berubah, kecuali warga desa itu sendiri yang merubahnya.”
[denny/bumdes.id]