Pendampingan Pemetaan Bentang Alam BUM Desa Sanggrahan

Pendampingan Pemetaan Bentang Alam BUMDes Sanggrahan

Bumdes.id – Sepanjang bulan Februari 2022 sampai dengan Mei 2022, Bumdes.id berkesempatan mendampingi BUMDes Umbara Sanggrahan untuk memperkuat kelembagaan dan pengembangan usaha sesuai dengan payung hukum Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021 mengenai badan hukum BUMDes. Salah satunya adalah dengan Pendampingan Pemetaan Bentang Alam BUM Desa Sanggrahan.

Pendampingan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari program corporate social responsibility (CSR) yang diinisiasi oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardika, perusahaan yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

CSR Sarihusada sendiri menyasar BUMDes dan Desa yang berada di wilayah pendukung operasional pabrik Klaten, salah satunya adalah BUMDes Umbara Sanggrahan yang mendapat bantuan untuk didampingi dalam penguatan kelembagaan dengan memperkuat kelembagaan BUMDes untuk memperoleh sertifikat badan hukum dari Kemendes.

Sementara pada pendampingan kedua adalah melakukan pemetaan bentang alam dan bentang hidup untuk menjadi bahan pengambil keputusan dalam menyusun unit usaha baru, atau memperluas ekspansi unit usaha lama. 

Dalam proses mendampingi pemetaan bentang alam dan bentang hidup BUMDes Umbara Sanggrahan, Tim Bumdes.id menggunakan kertas kerja yang diisi secara langsung oleh pengurus BUMDes dalam sebuah pelatihan.

Pemetaan bentang alam ini meliputi pemetaan potensi-potensi yang ada di dalam Desa Sanggrahan. Tentunya potensi antara satu desa dengan desa lainnya berbeda, sehingga diharapkan pengurus BUMDes dapat berfokus kepada potensi desanya sendiri.

Masih dalam kertas kerja yang sama juga disusun potensi bentang hidup meliputi potensi penduduk desa, pekerjaan, profesi hingga sektor usaha yang sedang digeluti. Hasil dari pelatihan pemetaan bentang alam dan bentang hidup Desa Sanggrahan dapat disajikan berikut ini: 

Potensi Pertama, desa Sanggrahan merupakan salah satu wilayah Desa di Kabupaten Klaten yang mengandalkan usaha pertanian dan peternakan. Permasalahannya, pada musim kemarau di sebagian wilayah bagian selatan cenderung sulit mendapatkan air, karena sistem pengairan paling banyak masih tadah hujan dan setengah teknis. Dengan demikian pola tanam di desa Sanggrahan sebagian besar adalah padi-padi-Polowijo, itupun kadang mengalami gagal panen karena faktor air.

Potensi Kedua, Selain bidang pertanian, desa Sanggrahan memiliki potensi lain yang juga menonjol, yaitu industri rumahan yang memproduksi berbagai macam keripik, diantaranya adalah keripik gembus, keripik ikan pethol, keripik talas, dll.

Potensi Ketiga, di desa Sanggrahan terdapat beberapa sumber mata air yang biasa disebut dengan “umbul”. Di desa ini kurang lebih ada 3 sumber mata air yang masih aktif. Sumber mata air ini dipercaya tidak akan habis airnya walaupun pada masa kemarau. 

Biasanya sumber mata air ini digunakan warga sekitar bahkan banyak pula warga dari desa lain yang datang untuk berendam di air. Umbul ini berada di Dukuh Tegal Ngipik RT 02 RW 01. Sekarang ini umbul yang memiliki nama Umbul Brebes ini sedang direncanakan oleh pemerintah desa untuk dikembangkan menjadi obyek wisata air. Dengan pengembangan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga desa Sanggrahan.

Potensi Keempat, beberapa penduduk desa Sanggrahan di sebelah utara memanfaatkan lahan persawahan untuk dijadikan usaha perikanan. Mereka membudidayakan ikan jenis air tawar seperti nila, lele, patin, dan gurameh. Ikan ini kemudian dijual kepada penjual ikan kelas besar dengan ukuran ikan sesuai keinginan penjual tersebut. Irigasi pada kolam perikanan ini juga memanfaatkan air dari Umbul Brebes.

Potensi Kelima, selain pertanian dan perikanan, di desa sanggrahan mendapat hibah berupa Gedung oleh Pemerintah Kabupaten Klaten. Gedung tersebut akan digunakan untuk bimbingan belajar (kursus) dan tempat pedagang yang menggunakan motor untuk berjualan di sekitar Gedung tersebut. Kemudian, Gedung tersebut juga memiliki tempat parkir yang luas untuk mobil dan sepeda motor.

Potensi Keenam, potensi yang terakhir yaitu UMKM. Di desa sanggrahan terdapat UMKM yang cukup banyak sehingga berpotensi juga untuk dikembangkan menjadi satu wadah di satu tempat untuk UMKM. Dengan adanya UMKM-UMKM ini bisa mensejahterakan dan membantu warga desa sanggrahan sekaligus menjadi salah satu cara dalam meningkatkan ekonomi warga desa sanggrahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET