Pidato Kemandirian dan Kedaulatan Desa – Rembug Desa Nasional 2017 (bagian 1)

 

Bapak Menteri dan para hadirin yang berbahagia

Kami menyadari bahwa jalan pemimpin bukanlah jalan yang mudah, memimpin adalah menderita sebagaimana yang disampaikan oleh Kasman Singodimedjo kepada Haji Agus Salim, Een Liedenswerg is een lijdenwerg, Lieden is lijden.

Yang oleh karenanya kami telah mengiklaskan diri untuk meniti jalan sunyi sebagai seorang pemimpin bagi rakyat yang berada dalam satu kesatuan masyarakat hukum yang bernama desa.

Didalam dunia yang senantiasa mengembangkan wak sangka dan kecurigaan, hari ini kami buktikan bahwa kami mampu mengembalikan kedaulatan dan kemandirian desa, dalam dua hari ini, rembug desa nasional telah terselenggara dalam suasana yang tidak hanya mengembalikan aroma pedesaan dengan kehadiran ratusan jenis pangan local dari penjuru nusantara, tetapi juga kami menghadirkan sentuhan teknologi melalui berbagai aplikasi yang dikembangkan untuk mendukung kegiatan ini, e-registrasi yang mungkin baru pertama kali digunakan

Meneruskan upaya yang telah dilakukan oleh bapak menteri, hari ini kami konsolidasikan semua kekuatan social yang ada dalam diri kami, sehingga dalam rembug desa nasional ini, tidak hanya para kepala desa yang dihadirkan akan tetapi juga para pengurus asosiasi kepala desa baik itu APDESI SOLO, APDESI LAMPUNG maupun PAPDESI karena kami yakini bahwa perpecahan hanyalah akan melahirkan kelemahan, yang pada akhirnya akan menjadikan kedaulatan dan kemandirian kami ditunggangi oleh kepentingan segelintir orang yang ingin memanfaatkan kekuatan kami

bersambung ke bagian 2

KUBET