BI Kalteng Menyongsong Era Digitalisasi UMKM: Pelatihan Mengelola Website dan Antisipasi Cybercrime

Narasumber Pertama, Dian Raka Menyampaikan Materi Mengenai Pengelolaan Website
Narasumber Pertama, Dian Raka Menyampaikan Materi Mengenai Pengelolaan Website
Narasumber Pertama, Dian Raka Menyampaikan Materi Mengenai Pengelolaan Website

Menghadapi era digitalisasi dan berkembangnya transaksi jual beli melalui dunia maya (online) dan kepariwisataan, Bank Indonesia Kalimantan Tengah sebagai perwakilan bank sentral di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan Syncore mengadakan Pelatihan Pengelolaan Website dan Wawasan Cybercrime pada 28 Mei 2021 untuk kalangan pegiat dan pelaku usaha Unit Mikro Kecil dan Menengah serta pelaku usaha pariwisata di kawasan Kalimantan Tengah.

Manajer Perwakilan BI Kalteng, Bapak Ridwan Nur Jamal dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini Bank Indonesia dengan stakeholder terkait sedang mengembangkan website belanja online: www.belanjakalteng.com sebagai usaha untuk mewadahi kalangan UMKM dalam mempersiapkan diri menghadapi era digitalisasi ekonomi dan perbankan.

Bank Indonesia sendiri saat ini sedang mempersiapkan diri menghadapi perubahan transformasi menjadi bank digital. “Kami tidak bisa lagi mengandalkan transaksi jual beli dari sistem konvensional tatap muka seperti sebelumnya, sehingga perlu mempersiapkan diri menjadi bank digital yang merespon perubahan jual beli secara online” tambah Ridwan Nur Jamal. Pihak BI Kalteng sendiri juga akan berkomitmen melakukan pendampingan dalam pengelolaan website selama setahun kedepan, mengakomodasi peningkatan softskill dan juga mendampingi insan pariwisata dan UMKM Kalimantan Tengah untuk terus tumbuh dan meningkatkan kemampuan penjualan di dunia maya. Acara ini juga dihadiri oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan juga Asosiasi UMKM dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.

Pada sesi pertama mengenai pengelolaan website, narasumber pertama dari PT. Syncore Indonesia, Pak Dian Raka memberikan materi mengenai pengelolaan website, mulai dari cara mendaftar untuk kalangan UMKM  yang baru pertama kali mengenal website jual beli online. Tata cara mengupload gambar atau foto, cara mengelola tampilan website, mengisi alamat dan biaya pengiriman serta cara menerim pesanan dari pembeli. Bagi yang pertama kali berkenalan dengan sistem jual beli online, mungkin belum begitu familiar dengan istilah-istilah baru di dunia website dan jual beli online. Namun, narasumber pertama menjelaskan dari pemahaman teori dasar agar mudah dipahami para peserta baru kemudian menjelaskan dalam bentuk simulasi.

Pengenalan teori mendasar yang disampaikan adalah penjelasan apa itu website, fungsi dan guna website, fungsi katalog dalam jual beli online, integrasi fungsi website sebagai jual beli dengan informasi pariwisata, fungsi website sebagai etalasi personal branding seseorang hingga branding wisata daerah. Selain itu secara teori juga dijelaskan fitur-fitur utama yang ada di dalam website www.belanjakalteng.com seperti pendaftaran merchant umkm baru, katalog, bahasa pengantar bahasa Indonesia dan inggris, kemudian sinkronisasi dengan fungsi chat whatsaap (sehingga pesanan bisa langsung tersambung dengan whatsapp pemilik merchant), kemudian ada fitur menghitung biaya kirim dan rating produk setelah dilakukan pembelian. Selain itu juga terdapat fitur moderasi dan report data member yang dikelola oleh admin untuk menjaga kualitas dan reputasi website Belanja Kalteng.

Narasumber Kedua, Prastika Menyampaikan Materi Mengenai Cybercrime
Narasumber Kedua, Prastika Menyampaikan Materi Mengenai Cybercrime

Kemudian Narasumber kedua, Pak Prastika yang berbicara mengenai pengelolaan antisipasi adanya cybercrime (kejahatan di dunia maya). Biasanya bentuk-bentuk kejahatan yang seringkali muncul berkaitan dengan jual beli online adalah adanya phising atau hacking, yaitu usaha pencurian data atau merusak yang dilakukan oleh seorang criminal yang sudah berpengalaman. Selain itu jual beli online juga rawan dengan penipuan berbasis skimming yang melibatkan alat alat teknologi seperti data kartu debit, kredit, rekening bank hingga mobile banking.

Narasumber kedua menjelaskan dari konsep mendasar mengenai pengertian cybercrime, apa saja yang mesti diperhatikan dan diwaspadai, hingga pada proses antisipasi yang perlu dilakukan. Bagi pegiat umkm dan insan pariwisata yang baru pertama kali melakukan jual beli online atau bergabung dengan dunia maya diharapkan untuk senantiasa menjaga kerahasiaan password akun, data pribadi hingga data informasi perbankan dan keuangan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET