“Ketika desa kami berhasil meraih omset 11 miliar di tengah masa Pandemi Corona, langsung berbondong-bondong camat dan kepala desa studi banding ke desa kami, satu daerah dari Gianyar Bali bahkan dating berombongan” ujar Purwadi, HRD dan Public Relations Bumdes Sekapuk Gresik. Purwadi menjelaskan bahwa omset 11 miliar di dapat di tengah masa Pandemi Corona dan berhasil menyumbangkan Rp2 miliar ke Anggaran Pendapatan Belanja Desa. Dari omset 11 miliar, pendapatan terbesar disumbang dari Bumdes Sekapuk senilai 4,5 miliar.
Status naik kelas ini tidak bisa dipisahkan dari pendampingan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang mengganjar Desa Sekapuk dengan menjadi Pemenang Desa BRILian 2020. Menggandeng Bumdes.id, PT. Bank Rakyat Indonesia melakukan pendampingan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan juga transformasi digital serta literasi digital di masyarakat, pegiat usaha dan pelaku usaha Bumdes serta umkm di Desa Sekapuk Gresik.
Desa Sekapuk yang dahulunya miskin, berhasil memberdayakan 6 unit usaha yang berada di bawah naungan Bumdes, unit usaha inilah yang menjadi kunci pengentasan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran di desa. Beberapa unit usaha yang dioperasikan meliputi PAM Pengolahan Air Minum, Masyarakat, Lembaga Keuangan Multijasa yang mendapat pendampingan keuangan dari Bank BRI, Unit Sarana Olahraga Terpadu, Unit Pariwisata Desa, Unit Usaha Lahan Garapan Tambang, dan Unit Kebersihan Desa.
Menurut Purwadi, unit usaha Bumdes inilah yang menjadi kunci menyerap lapangan kerja dan menahan arus urbanisasi sumber daya manusia ke kota-kota, sehingag SDM terbaik bisa memberikan sumbangsih kepada desa. Purwadi menjelaskan secara rinci, bahwa unit usaha tambang mampu menyedot 261 umkm dan tenaga kerja sebanyak 948 orang. Disusul dengan unit usaha pariwisata menyedot 61 umkm dengan jumlah tenaga kerja mencapai 209 orang.
Selain memaksimalkan pendapatan dari unit usaha, Sekapuk juga memiliki wisata Alam sebagai tulang punggung pendapatan alternatif. Beberapa diantaranya adalah Wisata Alam Batu Kapur Segigi yang mampu membukukan pendapatan 5 miliar dengan keuntungan 3,2 miliar. Kedepan Sekapuk berencana berekspansi ke wisata Alam Pemandian dan Agrowisata Kebun.
Pencapaian-pencapaian di atas, ditambah dengan salah satu faktor penting yang menobatkan Desa Sekapuk sebagai Pemenang Desa BRILian 2020 adalah faktor pengembangan literasi dan inklusi keuangan digital. Masih menurut Purwadi, Desa Sekapuk memiliki Lembaga Keuangan Multijasa yang bekerjasama dengan BRILink. Selain itu juga didukung dengan 5 Agen BRILink dan juga tambahan agen-agen BRIlink di usaha-usaha swasta dan rumah sakit seperti PKU Muhammadiyah dan toko handphone Tobe Cell, Zummy Cell dan CV Sedep Marem. Digitaliasi dan inklusi keuangan melalui Agen BRILink ini akan membantu edukasi masyarakat untuk bertransaksi non-tunai dan beralih kepada sistem keuangan modern.
Bersama dengan BRI juga Desa Sekapuk mengembangkan web pasar dan kasir Stroberi di kalangan pedagang pasar tradisional dan buah-buahan. Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi non-tunai, mengembangkan digitalisasi pasar dan turut menyumbang kenaikan omset bumdes dan desa. “Kami optimis siap untuk menuju ratusan miliar,” tambah Purwadi.
#DesaBRILian #Bumdesid #BankBRI #RudySuryanto #ScaleupBumdes
Sumber berita: Kisah Sukses Desa Sekapuk Gresik, Dulu Miskin Kini Dijuluki Desa Miliarder | merdeka.com