Pada November 2022, Bumdes.id ditunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendampingi pembentukan kelembagaan pengelolaan bekas lahan kritis di Kabupaten Wonosobo.
Pengelolaan ini merupakan bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi Lahan Akses Terbuka (LAT) yang memiliki karakteristik bekas tambang, lahan kritis tidak produktif, dan lahan-lahan terisolir agar bisa terkelola dengan baik.
Bumdes.id ditunjuk untuk memberikan pendampingan pembentukan lembaga masyarakat baik berbentuk Badan Usaha Milik Desa, perkumpulan ataupun badan usaha yang dikelola oleh masyarakat sekitar untuk mengelola Lahan Akses Terbuka (LAT).
Bumdes.id memberikan pelatihan dan pendampingan dimulai dari asesmen, pemetaan masalah, pemetaan potensi, wawancara kepada tenaga ahli dan juga musyawarah bersama masyarakat untuk menemukan pembentukan badan usaha yang sesuai dengan Lahan Akses Terbuka (LAT).
Salah satu wilayah dampingan adalah wilayah Kabupaten Wonosobo yang memiliki Lahan Akses Terbuka (LAT). Bumdes.id ditunjuk KLHK mendampingi Desa Menjer di Kabupaten Wonosobo untuk mengelola lahan kritis karena adanya bencana alam.
Karakteristik Lahan Akses Terbuka (LAT) di Desa Menjer berupa tanah yang mudah tergerus erosi. Jika terjadi hujan deras berubah menjadi lahan erosi yang bisa membahayakan masyarakat sekitar. Masalah-masalah ini kemudian perlu dipecahkan dalam proses pendampingan untuk pemberdayaan lahan.
Masyarakat Desa Menjer kemudian merumuskan pemetaan masalah, pembentukan kelompok pengelola dan kerjasama dengan pemangku kepentingan. Proses ini diawali dengan sosialisasi, asesmen dan pemetaan potensi desa.
Proses sosialisasi dihadiri pemangku kepentingan di Desa Menjer, khususnya di Kecamatan Garung Wonosobo. Antara lain Kepala Desa Menjer, Bapak Slamet Rahardjo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Wonosobo, Pak Sarwono. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Pak Dwi Haryanto dan juga Perwakilan Kementerian KLHK Ibu Nurul yang memaparkan materi sosialisasi pemetaan lahan. Bumdes.id juga menurunkan tenaga ahli Fatkhur Rozaq dalam proses sosialisasi kepada masyarakat.
Proses ini kemudian dilanjutkan dengan survei langsung ke lokasi di lapangan didampingi dengan Kelompok Masyarakat dan BUMDes yang telah terdahulu terbentuk.
BUMDes Menjer saat ini sedang mendaftarkan proses sertifikasi badan hukum sehingga nantinya bisa menjadi partner pengelolaan.
Proses pelembagaan ini berhasil membentuk pengelolaan lahan kritis dengan penanaman seribu bibit buah alpukat di Kecamatan Garung Desa Menjer Kabupaten Wonosobo.
Kini lahan-lahan yang tadinya kritis dan menjadi potensi penyebab erosi di dataran tinggi berubah menjadi Kampung Alpukat yang berhasil dikelola masyarakat sekitar.
Dirjen KLHK juga mendukung pengembangan Kampung Alpukat dengan memberikan berbagai fasilitas pertanian hingga infrastruktur pengembangan wisata di Desa Menjer Kabupaten Wonosobo.
Video Profile Kampung Alpukat Desa Menjer dapat dilihat pada video berikut ini: