Lagi, Wisata Milik BUMDes Naik Daun di Malang!

BUMDES.ID – Setelah artikel sebelumnya membahas BUMDes yang berhasil mengelola unit usaha yang bergerak di bidang wisata di daerah Purwodadi, sekarang kita akan membahas BUMDes yang lagi – lagi mengelola unit usaha yang sedang menjadi tren di daerah Malang. Seperti dilansir pada liputan6.com (5/5/2019), desa wisata tersebut memiliki daya tarik nilai historis melalui kehadiran bambu yang tumbuh sejak jaman Belanda.

Bermain air dan belajar mengenali lebih dari 100 jenis bambu, itu bisa didapatkan jika melancong ke Sumber Andemen atau Eco Wisata Boon Pring di Desa Sanankerto, Turen. Salah satu desa wisata di Malang yang semakin populer. Boon Pring menawarkan keindahan danau sumber air yang dikelilingi oleh hutan bambu serta memiliki udara yang segar dan suasana yang sejuk. Terdapat berbagai permainan air seperti perahu, balon air sampai tiga kolam renang berbagai ukuran. Lokasi Boon Pring semula berupa hutan yang tidak terawat dengan baik. Warga setempat secara swadaya kemudian membuka tempat ini sebagai kawasan wisata. Tentunya, pengelolaan tempat wisata ini kemudian berada di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Boon Pring menjadi tujuan yang layak dijujug untuk wisata keluarga maupun para penyuka swa-foto. Tidak perlu khawatir jika tidak membawa bekal makanan, sebab di sini ada deretan warung yang menyediakan berbagai makanan. Bagi para peneliti vegetasi jenis bambu, tempat ini ibarat laboratorium penelitian. Tiket masuk ke tempat ini pun cukup murah. Di hari biasa, jumlah pengunjung rata-rata hanya ratusan orang, akan tetapi pada akhir pekan atau saat hari libur nasional, jumlah pengunjungnya bisa mencapai ribuan orang. Alhasil, Boon Pring ini sangat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, terdapat dua desa wisata di Malang yang tumbuh dan berkembang dengan pesat, antara lain Eco Wisata Boon Pring di Sanankerto, Turen serta desa wisata Pujon Kidul di Kecamatan Pujon. Di Boon Pring, Pemerintah Daerah berharap tempat wisata seperti ini terus dikembangkan seperti di bidang promosi wisiatanya. Tidak hanya menyasar pasar wisatawan saja, tapi juga harus mampu menarik para ilmuwan untuk datang meneliti ratusan spesies bambu yang terdapat di desa ini.

Perlu diketahui, bambu sendiri memiliki potensi lokal yang bakal menjadi sumber kekayaan masyarakat di sini. Tentunya, hal semacam ini mesti diviralkan, agar banyak yang datang berkunjung ke Boon Pring.Selain itu, Eco Wisata Boon Pring ini bisa menjadi referensi bagi desa lainnya untuk ikut maju dan tumbuh dalam perekonomiannya. Desa wisata ini sudah mampu menghasilkan kontribusi berupa pendapatan asli daerah sebesar Rp 460 juta. Secara keseluruhan, dari total 7.728 desa di Jawa Timur hanya ada 413 desa yang memiliki BUMDes masuk kategori maju. Sisanya, masih butuh banyak penguatan dan pendampingan dari banyak pihak. Tidak lupa, penting sekali untuk memperkuat format dalam menggabungkan kekuatan industri dan pemerintah daerah untuk mendukung pertumbuhan desa agar memiliki BUMDes yang produktif, serta memperkuat sentra pertumbuhan ekonomi baru di desa. (santyo/bumdes.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET