Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat semua transaksi keuangan BUMDes pada periode tertentu secara sistematis. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus paham mengenai saldo normal masing-masing akun. Dalam akuntansi ada lima akun yang perlu Anda tahu posisi saldo normalnya. Agar lebih udah, lihat tabel berikut:
Tabel Saldo Normal Akun
Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal
Aset (harta/aktiva) + – Debit
Utang (kewajiban) – + Kredit
Modal – + Kredit
Pendapatan – + Kredit
Beban + – Debit
Keterangan:
- Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit, sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit.
- Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.
- Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit.
- Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.
- Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit.
Lantas, bagaimana tahapan membuat jurnal umum? Berikut tahapan membuat jurnal umum secara manual yang perlu Anda ketahui:
1. Pahami Persamaan Akuntansi
Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi yakni
Aset = Utang + Modal
yang kemudian diperluas menjadi
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban) Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Selain persamaan akuntansi dan kelompok akun lainnya, Anda juga harus memahami saldo normal dari setiap akun. Dengan begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung mengelompokkan.
2. Kumpulkan Bukti Transaksi
Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat dicatat pada jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun bukti transaksi dapat berupa nota, faktur, kuitansi, invoice dan lain sebagainya.
3. Identifikasi Transaksi
Langkah selanjutnya mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar. Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini.
Aset = Utang + Modal
Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun.
4. Pencatatan Jurnal Umum
Tibalah proses pencatatan dalam jurnal. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan. Sistem pencatatan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama.
Baca Artikel Selanjutnya: Tahapan Setelah Membuat Jurnal: Buat Buku Besar!
Apa itu Cek Kesehatan Usaha BUMDes?
Cek Kesehatan Usaha Bumdes (CKU-B) merupakan sebuah alat yang dikembangkan SYNCORE INDONESIA dan BUMDES.id untuk menentukan rating dan tipologi Bumdes. Rating dan Tipologi Bumdes ini bermanfaat untuk memetakan potensi dan kendala unik masing- masing Bumdes dan menentukan jalur pengembangan Bumdes. Rating dan Tipologi Bumdes juga bermanfaat untuk menjadi basis data dan baseline / titik nol pendampingan.
Apa Fungsi Cek Kesehatan Usaha BUMDes?
1. Alat pemeringkatan dan pengelompokan usaha Bumdes
2. Alat prediksi kegagalan usaha Bumdes dan identifikasi area perbaikan
3. Memberi Rekomendasi Umum untuk program pendampingan
Bagaimana melakukan Cek Kesehatan Usaha BUMDes?
Untuk mendapatkan layanan Cek Kesehatan Usaha BUMDes Sahabat Bumdes melalui http://superapps.syncore.id/cku dan dapat menghubungi https://wa.me/6285772900800 untuk nantinya dijelaskan lebih detail tentang mekanisme kerja sama dan layanan Cek Kesehatan Usaha BUMDes.
Mari bersama kita membangun desa menuju Desa Mandiri dengan BUMDes Sukses. Bagi sahabat BUMDes sekalian, jangan ragu untuk memulai, mari terus tingkatkan keterampilan dan kemampuan mengelola BUMDes.
Kami, bumdes.id dan Sekolah Bumdes, selalu terbuka untuk sahabat sekalian, sebagai upaya percepatan pembangunan desa, pengembangan BUMDes, sahabat sekalian dapat berkunjung ke Sekolah Bumdes. Kami juga memiliki berbagai program Kelas yang dapat menjadi upaya percepatan pembangunan dan pengembangan Desa dan Bumdes.
Mendirikan BUMDes bukanlah suatu perkara yang mudah. Ada step by step yang harus dilalui, mulai dari Musyawarah Desa, terbitnya Peraturan Desa, membuat AD/ART, dan juga mengembangkan potensi atau masalah di desa menjadi peluang usaha BUMDes. Lantas, bagaimana agar BUMDes bisa survive dan berkembang sukses? Jawabannya adalah pengetahuan yang cukup mengenai seluk beluk seputar BUMDes, maka perlu mengadakan pendidikan dan kelas yang serius dan khusus.
Kami di Sekolah BUMDes memiliki program khusus untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan BUMDes dengan materi-materi yang sudah kami bagikan ke dalam beberapa kelas yang telah tersedia, antara lain: 1. Kelas Peta Jalan Bumdes , 2. Kelas Tipologi dan Model Bisnis Bumdes (Seri Penguatan Manajemen Bumdes), 3. Kelas Pola Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Bumdes.
Bagi Anda, yang ingin belajar BUMDes, memerlukan pendidikan dan pelatihan BUMDes maka jawabannya adalah Sekolah Bumdes. Sekolah Bumdes adalah tempat belajar Bumdes secara paten dan menyenangkan. Kombinasi Teori, Simulasi, Praktik dan Kunjungan Lapangan. Belum lengkap belajar Bumdes kalau belum ke Sekolah Bumdes SMB Bumdes.id. Sekolah Bumdes berada di Jl. Nogotirto No.15 B, Area Sawah, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Silakan Anda berkunjung jika sedang berada di Jogja, Sekolah Bumdes selalu terbuka untuk Anda.
Informasi program selanjutnya dapat menghubungi nomor kontak: https://wa.me/6285772900800.
𝗕𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿 𝗕𝘂𝗺𝗱𝗲𝘀 𝗬𝗮 𝗱𝗶 𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝗕𝘂𝗺𝗱𝗲𝘀 – 𝗣𝘂𝘀𝗮𝘁 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘁𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗕𝘂𝗺𝗱𝗲𝘀. (Surya/Bumdes.id)