Bumdes.id – Pada proses pendampingan di Sapeken, khususnya di Desa Pagerungan Besar dan BUM Desa Pagerungan Jaya. Tim lapangan Bumdes.id telah melakukan penggalian data berupa pemetaan bentang yang meliputi bentang alam, bentang budaya, dan bentang ekonomi sosial.
Hasil pemetaan kemudian dilakukan koordinasi analisis dengan Tim Perumus guna menindaklanjuti informasi dan potensi yang ada. Hasil pemetaan bentang ini akan menjadi bahan desain rencana unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Pagerungan Jaya dengan rincian analisis model bisnis usaha sebagaimana berikut ini:
- Unit Usaha Penyedia Layanan Internet Desa
Desa Pagerungan Besar, yang terletak di Wilayah Kepulauan, menghadapi tantangan signifikan terkait konektivitas Internet yang minim. Kendala ini tidak hanya berdampak pada akses pendidikan di wilayah tersebut, tetapi juga merugikan pertumbuhan ekonomi desa, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berusaha memperluas pasar mereka. Kesulitan ini memunculkan kebutuhan mendesak akan solusi konektivitas Internet yang memadai di Desa Pagerungan Besar.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, BUM Desa Pagerungan Jaya bersama tim Bumdes.id dan tim perumus BUM Desa setempat mengidentifikasi kebutuhan akan Internet sebagai sebuah urgensi. Oleh karena itu, mereka merumuskan rekomendasi untuk menjadikan permasalahan konektivitas sebagai fokus usaha BUM Desa. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi konkrit untuk mengatasi tantangan sosial yang dihadapi oleh masyarakat, sambil memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya bagi UMKM yang ingin memperluas jangkauan pasar mereka.
- Unit Usaha Pengelolaan Sampah
Berdasarkan hasil pemetaan bentang yang telah dilaksanakan di Desa Pagerungan Besar, pada aspek bentang hidup ditemukan permasalahan terkait dengan pengelolaan sampah.
Desa Pagerungan Besar yang notabene mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan yang mana sampah nelayan berupa alat tangkap telur ikan terbang yang bahan dasar dari dahan kelapa banyak di pesisir pantai Pagerungan Besar khususnya di pesisir selatan pulau Pagerungan Besar.
Belum lagi tumpukan sampah rumah tangga juga banyak ditemukan hampir di seluruh wilayah Desa.
Ini merupakan permasalahan lingkungan, Kesehatan bahkan berpengaruh terhadap tercemarnya lautan dan juga menurunkan perolehan hasil tangkap nelayan, karena jika dibiarkan sampah ini semakin hari semakin tahun banyaknya sampah yang dibuang ke laut maka populasi ikan akan semakin menjauh dari bibir pantai Pagerungan yang masih jernih ini.
Bahkan bicara pencemaran jika mau dilakukan penelitian mungkin juga ikan mengalami pencemaran dalam tubuh ikan itu sendiri, dan bagaimana dampaknya jika beberapa kandungan sampah pada daging ikan ini untuk dikonsumsi masyarakat Desa. Ini permasalahan sosial yang sangat krusial.
BUM Desa Pagerungan Jaya melalui unit usaha pengelolaan sampah yang sudah terdapat embrio pengepul sampah plastik. Bahkan di setiap dusun di Pagerungan sudah ada usaha masyarakat sebagai pengepul sampah plastik yang dijual kembali di wilayah Banyuwangi.
BUM Desa Pagerungan Jaya dapat bekerja sama dengan para pengepul sebagai mitra dari BUM Desa.
- Unit Usaha Pariwisata
BUM Desa Pagerungan Jaya merupakan badan usaha milik desa yang berada di Desa Pagerungan Besar, Kec. Sapeken, Kab. Sumenep Prov. Jawa Timur. BUM Desa ini memiliki salah satu wilayah yang berpotensi besar dalam rangka pembuatan dan pengembangan usaha pariwisata di BUM Desa Pagerungan Jaya yaitu pulau togo-togo yang terletak di pulau kecil sebelah utara Desa Pagerungan Besar.
Pulau ini secara geografis merupakan pulau kecil yang memiliki bentang alam yang sangat indah dengan luas tanah kurang lebih sekitar 10.000 m2, dikelilingi oleh perairan, memiliki terumbu karang, ditumbuhi mangrove dan rumput laut.
- Unit Usaha BUMDes Mart
Kondisi di Pagerungan Besar sudah terdapat toko-toko kelontong warga dalam skala kecil yang menyediakan sembako, Alat Tulis Kantor (ATK), dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Beberapa masyarakat juga bergerak pada UMKM olahan ikan yang memerlukan dukungan pada aspek pemasaran produk.
Kondisi selanjutnya terkait dengan pasokan produk yang dijual di toko kelontong warga diperoleh dari Kabupaten Sumenep dengan akses tempuh sekitar 20 jam perjalanan darat dan laut.
Jarak tempuh yang cukup jauh juga memungkinkan produk yang dijual di toko kelontong warga tidak cukup lengkap dan variatif mengingat kapasitas yang terbatas dalam pembelian dan angkut barang.
Disisi lain mayoritas penduduk desa Pagerungan Besar yang berprofesi sebagai nelayan sangat memerlukan kebutuhan perlengkapan penunjang untuk kegiatan nelayan sehari-hari cukup besar tetapi di Desa Pagerungan Besar belum terdapat pelaku usaha yang menyediakan penjualan di bidang perikanan dan kelautan.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka peluang yang dapat ditangkap adalah BUMDES MART dengan mekanisme grosir skala besar yang menaungi toko-toko kelontong warga dalam skala kecil dan UMKM. BUMDES Mart skala besar bisa menjadi salah satu opsi unit usaha yang dijalankan oleh BUM Desa Pagerungan Jaya.