Persoalan Umum dalam Mengelola BUMDes

Persoalan Umum dalam Mengelola BUMDes

Pada training of trainers (TOT) Pendamping BUMDes ke 38 terdapat pertanyaan  dari peserta mengenai persoalan-persoalan mendasar yang sering ditemui pengurus BUMDes. 

Persoalan-persoalan mendasar ini bisa menjadi rujukan bagi pengurus BUMDes atau perangkat desa untuk memahami persoalan-persoalan awal ketika akan mendirikan BUMDes atau menjalankan BUMDes.

Persoalan paling mendasar pertama adalah potensi konflik antara kepala desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Direktur BUMDes. 

Konflik ini dapat tercipta manakala dari tiga pihak memiliki tujuan yang berbeda. 

Namun jika tiga pihak ini dapat berpikir dewasa dan mengedepankan kepentingan masyarakat desa. 

Maka konflik dapat diminimalisir untuk memajukan kepentingan masyarakat desa. 

Persoalan pertama ini bisa jadi hadir manakala antar pihak saling memajukan ego masing-masing dan merasa memiliki posisi yang tinggi dengan yang lainnya. 

Padahal ketika akan mendirikan dan menjalankan badan usaha BUMDes. 

Kekompakan dan kerjasama dari awal akan sangat menentukan keberhasilan pendirian BUMDes. 

Misalnya ketika mendirikan BUMDes melalui Musyawarah Desa. Jika tiga pihak diatas dapat menjalin kekompakan sebelum pelaksanaan Musdes. 

Maka pelaksanaan Musdes akan mudah, lancar dan juga memudahkan berdirinya BUMDes. 

Namun, jika sebaliknya tiga pihak yang menjadi tulang punggung BUMDes ini belum bisa menjalankan kekompakan. 

Maka akan dikhawatirkan meluas dan bahkan melibatkan banyak pihak di masyarakat. Ekses politik dari konflik ini perlu diantisipasi agar tidak berlarut-larut.

Persoalan mendasar selanjutnya yang sering terjadi adalah kepala desa tidak bisa menjadi leader/pemimpin yang baik. 

Kata “leader/pemimpin” sangat berbeda dengan kata “pimpinan”. Seorang kepala desa dipilih oleh masyarakat desa untuk menjabat (menjadi pimpinan struktural pemerintahan desa). Sementara “leader/pemimpin adalah karakter. 

Menjadi pemimpin harus memiliki sifat dan karakter mengayomi, mampu menjembatani kepentingan orang banyak. 

Serta mampu menuangkan visi, misi dan bahkan mengimplementasikan ide-ide dan janji politiknya untuk kepentingan masyarakat luas. 

Sifat “leader” bukan hanya mengimplementasikan satu kepentingan, tetapi sama-sama menggabungkan banyak kepentingan untuk kemajuan desa. 

Ada banyak kepala desa sukses yang bisa menjadi referensi rujukan sebagai pengayom BUMDes. 

Beberapa kepala desa dan sekretaris desa yang diundang Bumdes.id untuk menjadi pemateri dalam training of trainers (TOT). 

Merupakan kepala desa yang berhasil mengelola desanya dan memajukan BUMDes dalam satu langkah program yang sama. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET