05. Pola Komunikasi, Koordinasi dan Tata Kelola BUMDES dengan Pemerintah Desa

Pola Komunikasi dan Koordinasi BUMDES dengan Pemerintah Desa memegang peranan penting dalam kesuksesan dan keberlangsungan BUMDES. Dukungan pemerintah desa terhadap usaha BUMDES merupakan modal terbesar dan penentu kesuksesan utama bagi BUMDES. Dukungan ini muncul dari rasa percaya Pemerintah Desa terhadap Bumdes. Rasa percaya ini bisa tumbuh dimulai dari komunikasi yang hangat, dekat dan terbuka antara Pemerintah Desa dan BUMDES.

Apabila kita melihat skema diatas, jelas sudah bahwa Pemerintah Desa dan BUMDES adalah satu paket yang saling melengkapi. BUMDES lahir dari rahim Pemerintah Desa, dan dalam perjalanannya banyak hal bisa dikerjasamakan. Pemerintah Desa bisa menggunakan Bumdes untuk membantu fungsi-fungsinya utamanya dalam hal pelayanan pada masayarakat dan pemberdayaan. Pelayanan yang dibutuhkan masyarakat, dan swasta tidak ada yang mau terlibat, misalnya sampah, maka hukumnya wajib negara, dalam hal ini Pemerintah Desa untuk hadir. Pemberdayaan masyarakat yang selama ini terkendala dalam hal pemasaran, bisa terbantu dengan hadirnya Bumdes.

Untuk menyamakan persepsi tersebut maka dimulai dari perencanaan. Bumdes harus mengikuti pola pemerintah desa dalam hal pengelolaan keuangan, yaitu Plan-Do-Check-Action. Bumdes perlu menyusun rencana kerja, apa saja yang akan dikerjakan selama setahun dan dikomunikasikan dan dimintakan persetujuan dari pemilik dan pengawas, dalam hal ini Kepala Desa dan pengawas Bumdes. Rencana kerja setahun tersebut selanjutnya dilengkapi dengan anggaran yang diperlukan. Rencana ini selanjutnya di sebut dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).

Secara periodik, paling lambat setiap 3 bulan sekali, capaian RKAT di laporkan ke Kepala Desa dan Pengawas. Oleh karenanya Bumdes perlu membangun sistem akuntansi untuk mencatat dan melaporkan pemasukan dan pengeluaran yang telah dilakukan dan membandingkan dengan anggaran yang telah disetujui.

Rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan setiap tiga bulan ini di buat notulen dan rencana tindak lanjut. Apa bila diperlukan maka rapat ini bisa lebih sering, misalkan sebulan sekali. Pola komunikasi yang intens akan menghasilkan rasa saling percaya yang lebih erat dan kerjasama yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET