Kisah Sukses BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo Sewon Bantul

Kisah Sukses BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo Sewon Bantul
Kisah Sukses BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo Sewon Bantul
Kisah Sukses BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo Sewon Bantul

Siapa nih yang belum kenal dengan Lurah Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi yang sering wira-wiri dari satu seminar ke televisi.

Karena kesuksesannya memimpin Desa Panggungharjo dengan omset BUMDesnya yang mencapai angka miliaran rupiah. 

Panggungharjo merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta.

Waktu tempuh dari pusat kota Malioboro ke Desa Panggungharjo hanya sekitar 10-15 menit dengan naik sepeda motor. 

Anda bahkan bisa mengunjungi Panggungharjo menggunakan layanan transportasi umum bus trans Jogja. 

Hal ini dimungkinkan, karena walaupun Panggungharjo secara administratif masuk ke dalam Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Namun, letak geografisnya berdekatan dengan pusat kota Yogyakarta dan dekat dengan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Kota Yogyakarta. 

Dengan menggunakan bus trans Jogja ke Desa Panggungharjo hanya memakan waktu sepuluh menit saja. 

Anda bisa berhenti di Kampung Mataraman, salah satu unit usaha rumah makan milik BUMDes Panggung Lestari Desa Panggungharjo yang memiliki omset bersih 17 juta per hari.

Bagaimana BUMDes Panggung Lestari mengawali kisah suksesnya menjadi BUMDes sukses di Provinsi D.I. Yogyakarta dengan pendapatan mencapai miliaran rupiah?

Semuanya berawal dari adanya Kelompok Usaha Pengelola Sampah (KUPAS) yang berdiri pada tahun 2013. 

KUPAS didirikan karena keprihatinan warga desa mengenai banyaknya sampah di lingkungan desanya dan juga letak geografisnya yang berdekatan dengan Kota Yogyakarta. 

Timbunan sampah dan pengelolaan sampah yang belum rapi menjadi fokus utama. Awal-awal KUPAS berdiri orientasi utama adalah layanan sosial dengan harapan masalah sampah teruraikan dengan baik. 

Namun, pada perkembangannya Desa Panggungharjo dan BUMDES Panggung Lestari kemudian melakukan perbaikan kelembagaan KUPAS dengan lebih modern untuk disiapkan menjadi unit usaha. 

Proses mengubah KUPAS menjadi unit usaha memerlukan reorientasi kelembagaan dan pemetaan potensi yang mendalam, hingga nantinya bisa menggaji pegawai KUPAS pengolahan sampah di atas upah minimum regional provinsi.

Sekarang UMP Provinsi D.I. Yogyakarta sendiri saat itu berada di rerata Rp1.800.000. Anda bayangkan unit usaha BUMDes dan desa berhasil menggaji pegawainya dengan UMR seperti pegawai kantoran di Jogja.

Keberhasilan BUMDes Panggung Lestari dan Desa Panggungharjo tidak berhenti. BUMDes mendirikan Kampung Mataraman.

Rumah makan yang berdiri di tanah desa juga berhasil mempekerjakan ratusan masyarakat desa dengan omset harian mencapai 17 juta (atau sebulan 510 juta). 

Inovasi-inovasi lain juga akhirnya hadir seperti asuransi sampah oleh Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi dengan tujuan melindungi warga desa dan menjadi asuransi pendidikan di kemudian hari.

Bumdes Anda juga bisa berhasil dengan memiliki penataan usaha yang benar melalui pelatihan dan pendampingan bumdes berikut ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET