Kampoeng Maen, ‘Sekolah BUMDes’ yang Unik di Banyumas

Gerakan Desa Membangun bukan hanya menarik bagi perangkat desa dan para pegiat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) saja. Melainkan juga bagi seorang bernama Guno Purtopo, pengusaha rumah makan sekaligus pegiat desa. Guno menggabungkan konsep bisnis rumah makan sekaligus pusat kegiatan ekonomi desa alias Hub dalam satu komplek dan menyatakan siap menjadi ‘Sekolah BUMDes’ di Banyumas. Langkah ini membuat tempat itu menjadi benar-benar unik sekaligus bisa menciptakan banyak perubahan.

Namanya Kampoeng Maen, sebuah rumah makan di Jalan Raya Baturraden, KM.7 Desa Rempoah, Baturraden, Banyumas yang berada di pinggir jalan raya sekaligus memiliki suasana alam desa lengkap dengan sawah menghijau nan permai menyejukkan mata.

Nama Kampoeng Maen dipilih karena tempat ini menyuguhkan berbagai hal dalam satu tempat, sehingga mirip sebuah kampung. Sedangkan kata ‘Maen’ adalah istilah dalam bahasa Banyumas yang berarti bagus, elok atau indah. Maka Kampoeng Maen adalah sebuah kampung yang indah tempat berbagai aktivitas sosial berjalan bersama.

Makna itu bakal Anda dapatkan begitu memasuki tempat ini. Beragam nuansa berada dalam satu komplek ini mulai dari tempat, menu makanan hingga berbagai kegiatan yang ada di dalamnya. Hebatnya, semua itu berada dalam satu area terpadu dan saling mendukung satu sama lain. Apa saja yang ada di Kampoeng Maen?

Pertama, bangunannya terbagi menjadi dua suasana yakni modern dan tradisional. Bangunan modern berupa rumah dua lantai dengan arsitektur istimewa. Berwarna Teracotta dengan sentuhan artistik pada seluruh bagian. Bangunan dua lantai ini memiliki beragam pesona, mulai dari temboknya yang bertekstur kasar, teras tempat makan dengan pemandangan sawah menghampar hingga kolam ikan di bawah dan sekelilingnya.

Sembari menikmati makanan, Anda bisa menatap ikan-ikan menari di kolamnya. Anda juga bisa menikmati kolam terapi di halaman depan. Di bagian bangunan ini pula terdapat sebuah Meeting Room yang mampu menampung 60-an orang untuk beragam acara. Inilah salahsatu ruangan yang sering digunakan untuk aneka gelaran pertemuan dan juga pelatihan.

Pada bagian belakang terdapat area bernuansa tradisional. Bangunan utamanya pendopo asli arsitektur tradisional Banyumas. Di pendopo ini Anda bisa memilih berbagai menu masakan khas Banyumas lengkap dengan minuman tradisionalnya. Anda bahkan bisa memesan minuman rempah yang memiliki rasa unik sekaligus menyehatkan.

Ada banyak spot selfi pada bagian ini mulai dari saung-saung di atas air bahkan Anda bisa menikmati makanan dengan kaki berendam di dalam air, lengkap dengan ikan yang berenang-renang di sekliling kaki Anda. Adegan makan di atas air jelas akan menciptakan foto yang luar biasa bagi Instagram Anda. 

Beberapa meter dari tempat Anda makan, anak-anak bakal menikmati surga bermain di sungai buatan dengan air alami. Ya, rumah makan ini memiliki sungai di dalamnya dengan kesejukan alami, air terjun kecil dan pemandangan sawah khas desa. Semuanya ada di tempat ini. JIka lelah bermain air, anak-anak tinggal memilih jenis permainan tradisional di depan pendopo seperti egrang dan lainnya.

“ Kami memang ingin menyajikan suasana Banyumas dari berbagai aspek. Mulai dari suasana, bangunan, menu bahkan jenis mainan anak yang kami sediakan. Semua ini juga bagian dari materi pendidikan ekonomi desa yang juga kami pusatkan di tempat ini,” ujar Guno Purtopo kepada Bumdes.id.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman ini menuturkan, ketertarikannya untuk mendukung ekonomi desa sudah dia cita-citakan sejak dulu. “ Karena saya meyakini, jika desa-desa di negeri ini memiliki kekuatan ekonomi mandiri berbasis potensinya, maka bangsa kita akan menjadi bangsa yang kuat dan besar,” kata bapak satu anak asli Desa Gumelar, Banyumas ini.

Sejak di kampus Guno memang sudah getol beraktivitas sosial. Guno bahkan sudah pernah menjadi anggota DPRD Banyumas pada masa akhir kuliahnya. “ Sangat menyenangkan jika menciptakan aktivitas yang bermanfaat bagi orang banyak. Makanya Kampoeng Maen kami setting menjadi bisnis sekaligus punya kemampuan memberdayakan banyak orang melalui berbagai agendanya,” kata Guno.

Keseriusan mendorong ekonomi desa dibuktikan Tim Manajemen Kampoeng Maen dengan menggandeng Desakerta.com dan Bumdes.id. Desakerta adalah lembaga independen yang bergerak pada pengembangan ekonomi desa melalui media digital dan berbagai program pendidikan. Sedangkan Bumdes.id adalah lembaga yang bergerak pada program edukasi sosial ekonomi desa, pendampingan dan konsultan.

“ Kampoeng Maen akan menjadi Hub atau pusat kegiatan berbagai pertemuan, pendidikan dan pelatihan ekonomi desa yang digelar dua lembaga ini. Pergerakannya akan lengkap mulai dari diskusi, pelatihan, pendampingan pembentukan BUMDes sekaligus pendampingan pembentukan usaha di desa. Semuanya akan berpusat di Kampoeng Maen,” ujar Guno.

Desa-desa di Banyumas adalah prioritas bagi semua pergerakan ekonomi desa ini. Tetapi tidak ada masalah melibatkan berbagai desa dari kabupaten yang lain. “ Kampoeng Maen sangat ingin bisa menjadi bagian dari perubahan dan menyumbangkan kemajuan bagi bangsa. Kami ingin bisa turut membangun negara dari desa,”” kata Guno.

Untuk menyambut berbagai agenda pengembangan ekonomi desa, Manajer Kampoeng Maen Gatot Purnoto menyatakan Tim Manajemen Kampoeng Maen sudah siap. “ Kami sudah menyiapkan tempat pertemuan lengkap dengan berbagai menu untuk para peserta atau pegiat desa. Kami sangat senang dengan agenda ini karena itu akan menjadi sebuah brand yang unik bagi Kamoeng Maen sendiri,” katanya.

Desakerta.com juga sudah sangat siap melakukan konsolidasi dengan desa-desa di Banyumas dan berbagai jaringan desa lainnya. Salahsatu pegiat Desakerta.comHeru Suyono menyatakan, pihaknya akan menjadi penyelenggara pelatihan dan berbagai even sedangkan Bumdes.id akan menjadi penyedia produk knowledge dan berbagai program lanjutannya. “ Kami sudah mulai konsolidasi,” ujar Heru.

Dengan demikian, telah lahir Sekolah BUMDes di Banyumas, bertempat di Kampoeng Maen, tempat yang siap menjadi pusat kegiatan pengembangan ekonomi desa Banyumas dan seluruh Indonesia. Itu artinya, perubahan bakal segera terjadi di desa-desa di Banyumas dengan segera. (aryadji/bumdes.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET