Vice-President BRI: Desa BRILian Diproyeksikan Menjadi Desa Model dan Percontohan 

Vice President Bank BRI Menyampaikan Sambutan Pada Webinar Pembukaan Desa BRILian 2021

Serial Webinar Pembukaan Desa BRILian 2021

Salah satu faktor yang melatarbelakangi perencanaan program Desa BRILian adalah adanya arahan Presiden Joko Widodo terkait proses pembangunan di masa pandemi. Kepala Negara menyampaikan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi fokus utama pemerintah dan swasta untuk desa di masa pandemi ini yaitu: Pertama, percepatan pemulihan ekonomi desa, proses ketahanan pangan dengan melakukan program korporatisas UMKM desa ataupun unit-unit usaha, serta melakukan proses transformasi desa dengan melakukan digitalisasi dan inklusi keuangan.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara kemudian menerjemahkan arahan ini, dengan dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan program kemitraan strategis CSR dengan menggandeng Bumdes.id untuk menciptaan program Desa BRILian. Program Desa BRILian sendiri merupakan program inkubasi sejak tahun 2020 dan berlanjut di tahun 2021 dalam tiga gelombang.

Pada awal tahun 2021 ini Desa BRILian telah memasuki gelombang ketiga yang disebut Batch 2 Tahun 2021, dengan menjaring pendaftar 400 desa. Nantinya peserta desa BRILian akan mendapat program inkubasi berupa serial webinar dengan fokus utama tema webinar antara lain: strategi pemulihan ekonomi desa, kepemimpinan ekoonomi desa, socioprenurship dan peran pemuda desa serta digitalisasi keuangan.

“Nantinya desa-desa yang masuk ke dalam kategori Desa BRILian dapat menjadi model dan percontohan bagi desa-desa lainnya,” demikian arahan dari Vice President Divisi Inkubasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Evi Sulis saat mengisi pembukaan dan arahan dalam Webinar Pembukaan Desa BRILian yang diadakan oleh Bumdes.id dan Bank BRI pada 15 Juni 2021 diikuti ratusan desa peserta.

Para peserta Desa BRILian ini akan mendapat penilaian dari tim Bumdes.id dan BRI untuk dipilih sebagai pemenang. Beberapa kriteria yang akan dinilai meliputi evaluasi dokumen, usulan program, aktivasi web, rekaman presentasi dan observasi tim BRI. “Desa-desa  yang terpilih dalam Desa BRILian diharapan memiliki BUMDes aktif, memiliki inovasi untuk terus tanggap, tangguh dan inovatif di masa pandemi, memiliki program-program yang berkelanjutan (sustainibility), serta siap melakukan proses digitalisasi dan inklusi keuangan dari BRI,” demikian tambah Evi Sulis, Vice-President Bank BRI dalam kesempatan yang sama.

Bank BRI sendiri berharap, walaupun nantinya Desa BRILian ini akan dipilih beberapa pemenang. Namun, fokus utama adanya Desa BRILian ini bukan terletak pada pemenang desa, melainkan pada program pendampingan seluruh peserta desa agar naik kelas. Desa-desa yang menjadi peserta ataupun pemenang DESA BRILian diharapkan dapat mendapatkan inspirasi, berusaha mencari titik lemah desa kemudian menemukan solusinya, menemukan mitra baru, mendapat akses jejaring keuangan besar serta mampu mengelola BUMDes-BUMDesnya menjadi berbadan hukum dan mempunyai unit usaha yang tertata rapi dan bermanfaat bagi kesejahteraan desa. Sehingga kedepannya desa-desa semakin tanggap, tangguh dan tetap terus bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Harapannya kita tidak hanya fokus pada virus-virus corona yang selalu negatif, melainkan berbicara mengenai virus inovasi desa, virus ketangguhan desa dan virus digitalisasi sehingga desa-desa lebih fokus pada pengembangan diri,” tutup Evi Sulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KUBET